AMORFATIAMORFATI

International Journal of Post Axial: Futuristic Teaching and LearningInternational Journal of Post Axial: Futuristic Teaching and Learning

Penelitian ini mengkaji peran kepemimpinan kiai dalam pengembangan agribisnis berbasis pesantren di tiga pondok pesantren di Provinsi Jambi: Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin (Tebo), Pondok Pesantren Irsyadul Ibad (Batanghari), dan Pondok Pesantren Al Muttaqin (Muaro Jambi). Temuan menunjukkan bahwa kiai memiliki posisi sentral dan strategis, tidak hanya sebagai pemimpin spiritual tetapi juga sebagai penggerak utama dalam merancang, mengimplementasikan, dan menjaga keberlangsungan inisiatif agribisnis. Melalui gaya kepemimpinan partisipatif dan visioner, kiai mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dengan praktik ekonomi, mendorong keterlibatan santri, membangun kemitraan eksternal, serta mempromosikan kemandirian pesantren. Meskipun menghadapi tantangan seperti keterbatasan lahan dan sumber daya, upaya kiai telah menjadikan agribisnis sebagai bagian integral dari pendidikan pesantren dan pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas kepemimpinan dan kolaborasi institusional untuk memperkuat peran pesantren dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Kepemimpinan kiai memainkan peran penting dalam mengembangkan agribisnis berbasis pesantren dengan mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dan inovasi ekonomi, memberdayakan santri, serta menjalin kemitraan eksternal untuk keberlangsungan usaha.Pendekatan partisipatif dan visioner kiai menjadikan agribisnis sebagai sarana kemandirian finansial sekaligus pembentukan karakter dan pelayanan masyarakat.Penguatan kepemimpinan kiai, ditambah penanganan tantangan infrastruktur dan sumber daya manusia, diperlukan untuk mewujudkan potensi pesantren sebagai pusat pendidikan holistik dan transformasi sosial-ekonomi.

Pertama, perlu diteliti bagaimana integrasi kurikulum agribisnis berbasis nilai Islami dapat dirancang secara sistematis dalam sistem pendidikan pesantren agar pembelajaran menjadi holistik dan menghasilkan santri yang religius sekaligus mandiri secara ekonomi. Kedua, penting untuk mengeksplorasi model kemitraan antara pesantren dengan sektor swasta dan pemerintah dalam bentuk klaster agribisnis berbasis komunitas, termasuk bagaimana pesantren dapat menjadi pusat pelatihan dan inkubasi usaha bagi masyarakat sekitar. Ketiga, perlu dikaji penerapan teknologi digital dalam manajemen dan pemasaran produk agribisnis pesantren, terutama melalui platform e-commerce dan media sosial, untuk menilai efektivitasnya dalam memperluas pasar dan meningkatkan efisiensi operasional. Studi-studi ini akan melengkapi temuan penelitian sebelumnya dengan fokus pada aspek kurikulum, jejaring eksternal, dan inovasi teknologi, yang selama ini masih terbatas. Dengan demikian, penelitian lanjutan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan sistem agribisnis pesantren yang lebih profesional, berkelanjutan, dan berdampak luas terhadap pemberdayaan ekonomi lokal berbasis nilai keislaman.

Read online
File size436.57 KB
Pages9
Short Linkhttps://juris.id/p-1sM
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test