STTCIREBONSTTCIREBON

Jurnal ArsitekturJurnal Arsitektur

Di penelitian ini untuk menghitung mengetahui tingkat kekumuhan sesuai dengan panduan Indikator Kumuh menurut Ditjen Cipta Karya: 2014. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, pendokumentasian dan analisis tingkat kekumuhan baik indikator nilai kondisi bangunan dan kondisi bangunan dan lima indikator ketersediaan sarana berupa keteraturan bangunan, kepadatan bangunan, kelayakan bangunan, aksesibilitas lingkungan, sistem drainase, sistem perlimbahan, dan sistem persampahan. Berdasarkan hasil penilaian indikator kumuh, RT 01 termasuk dalam kumuh sedang, dengan nilai (54,1). sedangkan RT 02, dengan nilai (54,75), RT 03 dengan nilai (53,4). RT 04 dengan nilai (52,4) dan, RT 05 dengan nilai (51) termasuk di Kanoman Utara masih kurang ketersediaan prasarana. Tingkat kepadatan penduduk di sana tinggi karena penyebabnya kurang perawatan prasarana.

Secara garis besar penilaian kumuh termasuk kumuh sedang, dengan skor (51,4-54,5).Beberapa faktor yang mempengaruhi kekumuhan yang terjadi di Kanoman Utara antara lain.adanya kedekatan dengan faktor penarik seperti situs sejarah Keraton Kanoman, Kawasan Pecinan, dan pasar sehingga banyak pendatang yang ingin bermukim disana.Adanya kedekatan dengan faktor penarik seperti situs sejarah Keraton Kanoman, Kawasan Pecinan, dan pasar sehingga banyak pendatang yang ingin bermukim disana.

Berdasarkan hasil penelitian, beberapa saran penelitian lanjutan dapat diajukan untuk meningkatkan pemahaman dan penanganan permasalahan permukiman kumuh di Kanoman Utara. Pertama, perlu dilakukan studi mendalam mengenai faktor-faktor sosial ekonomi yang mendorong tingginya kepadatan penduduk dan tingkat kemiskinan di wilayah tersebut, dengan fokus pada analisis pola migrasi dan peluang kerja yang tersedia. Kedua, penelitian dapat difokuskan pada evaluasi efektivitas program-program pemerintah yang telah berjalan dalam penanganan permukiman kumuh, termasuk identifikasi kendala dan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan efisiensi dan dampak positifnya. Ketiga, penting untuk mengkaji potensi pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengelolaan lingkungan permukiman, dengan melibatkan partisipasi aktif warga dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program penataan permukiman.

Read online
File size1.23 MB
Pages9
Short Linkhttps://juris.id/p-1sv
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test