HUSADA KARYAJAYAHUSADA KARYAJAYA

JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYAJURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA

Latar Belakang: Penilaian awal pasien dengan trauma kepala merupakan hal yang berpengaruh pada penatalaksanaan pasien dengan trauma kepala. GCS dikembangkan untuk menggambarkan tingkat kesadaran pada pasien dengan trauma kepala. Sedangkan NEWS merupakan sistem penilaian sederhana di mana pengukuran fisiologis yang sudah dilakukan ketika pasien datang di IGD atau sedang dipantau di rumah sakit. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas scoring NEWS dan GCS terhadap outcome pasien trauma kepala di IGD. Metodologi: Penelitian ini menggunakan design observasional analitik dengan pendekatan kohort retrospektif. Sampel berjumlah 181 pasien dimana pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling dimana peneliti memilih sampel sesuai kriteria inklusi dan eksklusi dari populasi yang ada. Analisis bivariat yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji somersd dan uji spearman. The Area Under Receiver Operating Characteristic (AUROC) digunakan untuk menilai kemampuan scoring NEWS dan GCS membedakan outcome baik dan outcome buruk.

Penelitian ini menunjukkan bahwa skor NEWS memiliki kemampuan prediksi yang cukup dalam menentukan outcome pasien trauma kepala.Sebaliknya, skor GCS menunjukkan kemampuan prediksi yang baik dengan performa yang lebih tinggi dibandingkan NEWS.Dengan demikian, GCS dapat dijadikan alat standar untuk penilaian awal pasien trauma kepala di instalasi gawat darurat.

Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan desain prospektif multisentra untuk mengevaluasi kembali kemampuan prediktif NEWS dan GCS pada pasien trauma kepala, dengan memastikan pengukuran parameter fisiologis seperti SpO2 dilakukan sebelum pemberian terapi oksigen sehingga data lebih akurat. Selanjutnya, diperlukan pengembangan skor gabungan yang mengintegrasikan elemen fisiologis NEWS dengan penilaian neurologis GCS, kemudian divalidasi secara statistik untuk mengetahui apakah kombinasi tersebut meningkatkan akurasi prediksi outcome dibandingkan masing‑masing skor. Akhirnya, penerapan metode pembelajaran mesin dengan memanfaatkan data demografis, klinis, dan laboratorium dapat dieksplorasi untuk membangun model prediksi yang lebih kompleks dan adaptif, sehingga membantu dokter dalam membuat keputusan cepat dan tepat pada tahap awal penatalaksanaan trauma kepala. Dengan melakukan tiga pendekatan tersebut, diharapkan dapat mengatasi keterbatasan studi saat ini dan meningkatkan keandalan alat penilaian klinis dalam praktek di instalasi gawat darurat.

  1. #pasien trauma kepala#pasien trauma kepala
Read online
File size994.51 KB
Pages9
DMCAReport

Related /

ads-block-test