ITKAITKA

PRIMER : Jurnal Ilmiah MultidisiplinPRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin

Indonesia sebagai negara agraris terbesar di dunia memiliki pendapatan utama dari sektor pertanian, yang juga menyerap tenaga kerja terbanyak. Namun, para petani, khususnya petani gula kelapa di Purwokerto, belum sejahtera akibat akses modal dan pasar yang terbatas, transaksi tidak transparan, serta risiko tinggi dalam pekerjaan seperti kecelakaan saat memetik nira. Regenerasi petani pun menurun drastis. LPPSLH, sebagai lembaga nirlaba yang bergerak dalam pemberdayaan masyarakat, mengadvokasi masalah ini melalui pendataan petani, edukasi tentang gula semut sebagai produk ekspor, pengadaan alat produksi, pendampingan sertifikasi organik sesuai standar internasional, dan pembentukan koperasi sebagai penampung hasil. Upaya ini berhasil meningkatkan produksi gula semut menjadi 8-12 ton per bulan, memperbaiki pendapatan, dan mempertahankan keberlangsungan usaha petani.

Indonesia sebagai negara agraris terbesar di dunia memiliki pendapatan utama dari sektor pertanian, yang juga menyerap tenaga kerja terbanyak.Namun, para petani, khususnya petani gula kelapa di Purwokerto, belum sejahtera akibat akses modal dan pasar yang terbatas, transaksi tidak transparan, serta risiko tinggi dalam pekerjaan seperti kecelakaan saat memetik nira.LPPSLH, sebagai lembaga nirlaba yang bergerak dalam pemberdayaan masyarakat, mengadvokasi masalah ini melalui pendataan petani, edukasi tentang gula semut sebagai produk ekspor, pengadaan alat produksi, pendampingan sertifikasi organik sesuai standar internasional, dan pembentukan koperasi sebagai penampung hasil.Upaya ini berhasil meningkatkan produksi gula semut menjadi 8-12 ton per bulan, memperbaiki pendapatan, dan mempertahankan keberlangsungan usaha petani.Kesejahteraan petani gula kelapa di Purwokerto, khususnya di Desa Pasinggangan, masih menjadi masalah fundamental akibat risiko pekerjaan, pendapatan tidak stabil, dan akses pasar yang tidak transparan.Penelitian lanjutan dapat mengkaji bagaimana model pemberdayaan LPPSLH dapat dipadukan dengan teknologi digital, seperti aplikasi pasar langsung atau sistem pelacakan rantai pasok, untuk mengurangi ketergantungan petani pada pengepul dan meningkatkan transparansi harga.Selain itu, perlu diteliti dampak jangka panjang dari sertifikasi organik terhadap kesehatan petani dan lingkungan, terutama dalam penggunaan bahan alami seperti kapur dan kulit manggis yang diterapkan dalam proses produksi.Terakhir, sebuah studi komparatif bisa dilakukan antara Desa Pasinggangan dengan wilayah penghasil gula kelapa lain yang tidak mendapat intervensi NGO, untuk mengukur sejauh mana pendekatan partisipatif dan pendampingan berkelanjutan dari LSM seperti LPPSLH berkontribusi terhadap keberlangsungan regenerasi petani dan ketahanan ekonomi lokal dalam menghadapi perubahan iklim dan pasar global.Keberhasilan strategi LPPSLH menunjukkan bahwa peran organisasi non-pemerintah sangat penting dalam mengisi kegagalan kebijakan pemerintah dalam mensejahterakan petani skala kecil, terutama dalam konteks ekspor produk pertanian.STRATEGI LPPSLH (LEMBAGA PENELITIAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN HIDUP) DALAM MENGADVOKASI PARA PETANI GULA KELAPA DI PURWOKERTO.Indonesia sebagai negara agraris terbesar di dunia memiliki pendapatan utama dari sektor pertanian, yang juga menyerap tenaga kerja terbanyak.Namun, para petani, khususnya petani gula kelapa di Purwokerto, belum sejahtera akibat akses modal dan pasar yang terbatas, transaksi tidak transparan, serta risiko tinggi dalam pekerjaan seperti kecelakaan saat memetik nira.LPPSLH, sebagai lembaga nirlaba yang bergerak dalam pemberdayaan masyarakat, mengadvokasi masalah ini melalui pendataan petani, edukasi tentang gula semut sebagai produk ekspor, pengadaan alat produksi, pendampingan sertifikasi organik sesuai standar internasional, dan pembentukan koperasi sebagai penampung hasil.Upaya ini berhasil meningkatkan produksi gula semut menjadi 8-12 ton per bulan, memperbaiki pendapatan, dan mempertahankan keberlangsungan usaha petani.

Penelitian lanjutan dapat mengkaji bagaimana model pemberdayaan LPPSLH dapat dipadukan dengan teknologi digital, seperti aplikasi pasar langsung atau sistem pelacakan rantai pasok, untuk mengurangi ketergantungan petani pada pengepul dan meningkatkan transparansi harga. Selain itu, perlu diteliti dampak jangka panjang dari sertifikasi organik terhadap kesehatan petani dan lingkungan, terutama dalam penggunaan bahan alami seperti kapur dan kulit manggis yang diterapkan dalam proses produksi. Terakhir, sebuah studi komparatif bisa dilakukan antara Desa Pasinggangan dengan wilayah penghasil gula kelapa lain yang tidak mendapat intervensi NGO, untuk mengukur sejauh mana pendekatan partisipatif dan pendampingan berkelanjutan dari LSM seperti LPPSLH berkontribusi terhadap keberlangsungan regenerasi petani dan ketahanan ekonomi lokal dalam menghadapi perubahan iklim dan pasar global.

  1. STRATEGI LPPSLH (LEMBAGA PENELITIAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN HIDUP) DALAM MENGADVOKASI... doi.org/10.55681/primer.v1i2.57STRATEGI LPPSLH LEMBAGA PENELITIAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM MENGADVOKASI doi 10 55681 primer v1i2 57
  1. #strategi lppslh lembaga#strategi lppslh lembaga
Read online
File size183.25 KB
Pages7
DMCAReport

Related /

ads-block-test