UNSIQUNSIQ

Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQJurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ

Permasalahan gizi di Indonesia, termasuk di Kota Surakarta, masih menjadi tantangan besar dengan tingginya prevalensi gizi buruk, stunting, berat badan kurang, dan wasting pada anak balita. Ikan lele, sebagai sumber protein hewani, berpotensi meningkatkan gizi masyarakat sekaligus menawarkan prospek pasar yang luas. Namun, produksi dan konsumsi ikan lele menghasilkan limbah kepala dan tulang yang belum dimanfaatkan secara optimal dan berisiko mencemari lingkungan. Kelompok Pengolahan dan Pemasaran Ikan (Poklahsar) “Pawon Lesela di Setono, Laweyan, Surakarta, yang telah memproduksi abon ikan lele sejak tahun 2022, menghadapi permasalahan yang sama karena limbahnya hanya dikonsumsi sendiri dalam jumlah terbatas. Program pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Batik Surakarta memperkenalkan inovasi berbasis zero waste dengan mengolah kepala dan tulang ikan lele menjadi kerupuk bernilai tambah. Program ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan, meliputi sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan, dan evaluasi. Koordinasi awal dengan mitra dilakukan pada Juli 2025, dilanjutkan dengan pelatihan inovasi produk pada Agustus 2025 bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan PLUT Pacitan, penyediaan peralatan produksi, dan uji coba produk pada September 2025. Kandungan gizi kerupuk kemudian diuji di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada. Program ini menghasilkan peningkatan keterampilan anggota kelompok, tersedianya kerupuk berbahan dasar kepala dan tulang lele dengan potensi pasar yang menjanjikan, serta peningkatan kesadaran akan pemanfaatan limbah. Inovasi ini memberikan manfaat ekonomi melalui diversifikasi produk, mendukung kesehatan masyarakat dengan makanan bergizi, dan berkontribusi pada pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan pelaku usaha terbukti efektif dalam memperkuat daya saing UKM sekaligus memaksimalkan potensi lokal.

Program pengabdian masyarakat berhasil mengolah limbah tulang dan kepala lele menjadi kerupuk berbasis zero waste yang bernilai ekonomi dan bergizi.Inovasi ini meningkatkan keterampilan anggota kelompok, membuka peluang diversifikasi produk, serta mendukung pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.Kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan pelaku usaha terbukti efektif dalam penguatan UKM berbasis potensi lokal.

Pertama, perlu dilakukan penelitian tentang kelayakan usaha jangka panjang kerupuk dari limbah lele, termasuk analisis biaya produksi, profitabilitas, dan daya tahan produk agar dapat dipasarkan secara luas. Kedua, penting untuk menguji penerimaan pasar secara lebih komprehensif, baik di tingkat lokal maupun regional, melalui survei preferensi konsumen dan uji coba pemasaran terbatas di berbagai saluran, termasuk warung tradisional dan pasar modern. Ketiga, perlu dikembangkan desain kemasan yang inovatif dan menarik, serta strategi pemasaran digital yang terintegrasi, seperti penggunaan media sosial dan platform e-commerce, untuk meningkatkan visibilitas dan daya saing produk di tengah persaingan industri pangan olahan. Penelitian lanjutan juga dapat mengevaluasi potensi pengolahan limbah ikan lainnya menggunakan konsep serupa, agar model ini dapat direplikasi oleh kelompok usaha di daerah lain. Selain itu, penting untuk menilai dampak gizi dari konsumsi kerupuk lele secara rutin terhadap balita dan keluarga berpenghasilan rendah dalam skala terbatas. Studi tentang efektivitas pendampingan berkelanjutan oleh perguruan tinggi juga perlu dilakukan untuk memastikan keberlanjutan inovasi. Evaluasi keamanan pangan dan standarisasi proses produksi secara higienis menjadi aspek penting yang perlu diteliti lebih lanjut. Pengembangan varian rasa dan jenis produk olahan lain dari limbah lele dapat membuka peluang diversifikasi lebih luas. Penelitian tentang pemanfaatan energi dari sisa proses produksi untuk mendukung konsep zero waste secara menyeluruh juga layak dikaji. Dengan pendekatan penelitian yang menyeluruh, inovasi ini dapat berkembang dari skala lokal menjadi model nasional yang berkelanjutan.

  1. INOVASI PEMANFAATAN IKAN LELE (CLARIAS BATRACUS) MENJADI PRODUK OLAHAN LELE (ABON, BROWNIS, DAN KUE KERING)... doi.org/10.55732/jossd.v4i1.535INOVASI PEMANFAATAN IKAN LELE CLARIAS BATRACUS MENJADI PRODUK OLAHAN LELE ABON BROWNIS DAN KUE KERING doi 10 55732 jossd v4i1 535
  2. Pelatihan Pembukuan Sederhana pada UMKM Kuliner Di Kelurahan Laweyan Kota Surakarta | Jurnal Pengabdian... ejournal.upbatam.ac.id/index.php/jpkm/article/view/2693Pelatihan Pembukuan Sederhana pada UMKM Kuliner Di Kelurahan Laweyan Kota Surakarta Jurnal Pengabdian ejournal upbatam ac index php jpkm article view 2693
  1. #keamanan pangan#keamanan pangan
  2. #inovasi produk#inovasi produk
File size752.9 KB
Pages7
DMCAReportReport

ads-block-test