HTPHTP

Jurnal kesehatan komunitas (Journal of community health)Jurnal kesehatan komunitas (Journal of community health)

Program keluarga berencana merupakan upaya untuk membantu pasangan atau individu mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, mengurangi kejadian kehamilan risiko tinggi, morbiditas, dan mortalitas, menyediakan layanan yang berkualitas dan terjangkau, serta meningkatkan partisipasi dan tanggung jawab pria dalam praktik keluarga berencana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan partisipasi pria dalam keluarga berencana. Penelitian ini bersifat kuantitatif analitik dengan metode observasional dan desain case-control. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus–September 2018 di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Tenayan Raya. Populasi terdiri atas seluruh pria usia subur di wilayah tersebut, dengan populasi kasus sebanyak 712 orang dan populasi kontrol sebanyak 21.480 orang. Sampel berjumlah 360 pria usia subur yang terbagi dalam kelompok kasus (180) dan kelompok kontrol (180), dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat.

Variabel yang paling dominan berhubungan dengan partisipasi pria dalam keluarga berencana adalah sikap, di mana pria dengan sikap negatif memiliki risiko dua kali lebih besar untuk tidak berpartisipasi dibandingkan pria dengan sikap positif.Faktor pengetahuan, pelayanan petugas kesehatan, dan jumlah anak juga berhubungan secara signifikan dengan partisipasi pria, sedangkan pendidikan tidak menunjukkan hubungan yang bermakna.Partisipasi pria dalam program keluarga berencana dipengaruhi oleh berbagai faktor psikososial dan layanan kesehatan.

Pertama, perlu penelitian yang mengkaji pengaruh kampanye media massa terhadap perubahan sikap pria terhadap penggunaan kontrasepsi pria di wilayah perkotaan, untuk mengetahui metode komunikasi yang paling efektif dalam mengubah persepsi negatif. Kedua, sebaiknya dilakukan studi tentang keterlibatan istri dalam mendukung atau menghambat partisipasi suami dalam KB pria, mengingat pengaruh dinamika hubungan pasangan yang kuat terhadap keputusan reproduksi. Ketiga, diperlukan penelitian yang mengevaluasi efektivitas pelatihan petugas kesehatan dalam menyampaikan informasi KB pria secara sensitif dan inklusif, agar layanan yang diberikan tidak hanya tersedia tetapi juga dirasakan mendukung oleh pria usia subur. Temuan dari ketiga arah penelitian ini dapat membantu merancang intervensi yang lebih tepat sasaran untuk meningkatkan partisipasi aktif pria dalam program keluarga berencana.

Read online
File size624.68 KB
Pages6
DMCAReport

Related /

ads-block-test