UICUIC

Agrosasepa: Jurnal Ilmu PertanianAgrosasepa: Jurnal Ilmu Pertanian

Tanaman kapulaga merupakan tumbuhan endemik dan termasuk rempah termahal ketiga di dunia, setelah saffron dan vanili. Morfologi tanaman kapulaga merupakan bagian tumbuhan yang digunakan sebagai perasa, pengawet, dan sebagai obat tradisional. Fokus penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik morfologi tanaman kapulaga lokal di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kondisi lahan kapulaga, perkembangan kapulaga sebagai sumber pendapatan masyarakat, serta ketersediaan faktor produksi seperti lahan, teknologi budidaya, dan ketersediaan bibit atau jenis kapulaga di wilayah tersebut. Pengamatan morfologi dilakukan pada minimal 10 tanaman ditambah 1% dari populasi, mencakup karakter tanaman (habitus, lingkar batang, bentuk tajuk, keadaan tajuk, bentuk batang, percabangan, tekstur dan warna kulit batang), karakter daun (bentuk, tepi, sifat torehan, ujung, belahan, warna atas-bawah, permukaan, tipe, ukuran daun tua, dan tangkai daun), karakter bunga (warna, kedudukan, jumlah, warna kelopak), karakter buah (tipe, bentuk, tekstur kulit, panjang, lingkar, berat buah/biji, warna kulit, tebal kulit, jumlah buah per tandan, panjang tangkai buah), dan karakter biji (bentuk, jumlah, aroma, panjang, lebar, warna).

Tanaman kapulaga lokal di Kecamatan Pamijahan merupakan tanaman obat yang dapat dimanfaatkan secara menyeluruh, mulai dari batang hingga bijinya.Pengembangan kapulaga dalam sistem pengolahan lahan tumpang sari dengan tanaman perkebunan seperti kopi atau sengon dinilai tepat untuk meningkatkan hasil dan konservasi lahan.Pemanfaatan kapulaga sebagai sumber pendapatan masyarakat lokal memiliki dampak positif yang signifikan terhadap ekonomi dan pelestarian keanekaragaman hayati.

Penelitian lanjutan dapat mengkaji bagaimana variasi morfologi kapulaga lokal di Kecamatan Pamijahan dipengaruhi oleh perbedaan mikroklimat dan jenis naungan tanaman tumpang sari seperti kopi atau sengon. Selain itu, perlu diteliti sejauh mana kandungan minyak atsiri pada biji kapulaga lokal berbeda antar individu tanaman dan bagaimana hubungannya dengan ciri morfologis tertentu seperti ukuran biji atau aroma. Terakhir, penting untuk menyelidiki proses pengolahan dan pemasaran kapulaga oleh petani lokal, khususnya bagaimana mereka menyesuaikan praktik panen dan penyimpanan untuk mempertahankan kualitas aroma dan nilai jual di pasar modern, sehingga dapat mengidentifikasi titik kritis dalam rantai nilai yang memengaruhi pendapatan petani.

  1. #kondisi lahan kapulaga#kondisi lahan kapulaga
  2. #kondisi lahan kapulaga#kondisi lahan kapulaga
Read online
File size317.33 KB
Pages8
DMCAReport

Related /

ads-block-test