HTPHTP
Jurnal kesehatan komunitas (Journal of community health)Jurnal kesehatan komunitas (Journal of community health)Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus Tuberkulosis (TB) tertinggi kedua di dunia, dan sekitar 30% penderitanya adalah perempuan usia produktif. Pengobatan TB yang berlangsung lama sering kali memaksa mereka mengambil cuti panjang, yang berdampak pada kesehatan mental akibat stigma sosial dan kekhawatiran penularan. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keinginan perempuan penyintas TB untuk kembali bekerja (Return to Work), dengan mengintegrasikan Theory of Planned Behavior dan kesejahteraan psikologis. Survei dilakukan pada 238 responden dari komunitas PETA-TB di Jakarta, Tangerang, dan Bandung. Data dianalisis menggunakan SEM-PLS melalui R-Studio. Hasil menunjukkan bahwa norma subjektif berpengaruh positif terhadap kesejahteraan psikologis dan keinginan untuk RTW, sementara persepsi kesehatan hanya berpengaruh terhadap kesejahteraan psikologis, namun tidak secara langsung terhadap keinginan RTW. Kesejahteraan psikologis terbukti sebagai mediator kunci antara dukungan sosial dan niat untuk RTW.
Penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi kesehatan, kesejahteraan psikologis, dan dukungan sosial memainkan peran penting dalam mendorong perempuan penyintas TB untuk kembali bekerja (RTW).Kesejahteraan psikologis terbukti sebagai mediator utama antara dukungan sosial dan niat untuk RTW, menunjukkan bahwa dukungan emosional yang kuat dapat meningkatkan kesiapan mental dan mendorong produktivitas pasca pemulihan.Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa pendekatan berbasis dukungan sosial dan penguatan kesejahteraan psikologis menjadi kunci dalam memfasilitasi RTW pada penyintas TB perempuan.
Berdasarkan temuan penelitian ini, beberapa saran penelitian lanjutan dapat diajukan. Pertama, penelitian selanjutnya dapat memperluas cakupan geografis penelitian untuk mendapatkan gambaran yang lebih representatif tentang kondisi penyintas TB di berbagai daerah di Indonesia. Kedua, perlu dilakukan penelitian kualitatif untuk menggali lebih dalam pengalaman dan persepsi penyintas TB terkait faktor-faktor yang memengaruhi keinginan mereka untuk kembali bekerja, sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif. Ketiga, penelitian dapat menginvestigasi peran dukungan institusional, seperti kebijakan perusahaan yang fleksibel dan program reintegrasi kerja, dalam memfasilitasi RTW penyintas TB, serta mengidentifikasi praktik terbaik yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung.
| File size | 852.24 KB |
| Pages | 18 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
HTPHTP Hipertensi dianggap sebagai penyakit yang menyerang usia lanjut, namun seiring berjalannya waktu muncul berbagai penelitian yang menyatakan hipertensiHipertensi dianggap sebagai penyakit yang menyerang usia lanjut, namun seiring berjalannya waktu muncul berbagai penelitian yang menyatakan hipertensi
HTPHTP Pelatihan merupakan upaya peningkatan kemampuan jangka pendek, sedangkan pengembangan merupakan upaya peningkatan kompetensi karyawan untuk persiapan mengembangkanPelatihan merupakan upaya peningkatan kemampuan jangka pendek, sedangkan pengembangan merupakan upaya peningkatan kompetensi karyawan untuk persiapan mengembangkan
HTPHTP Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan signifikan antara faktor predisposisi, faktor pemungkin serta faktor penguat terhadap perilaku SADARI.Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan signifikan antara faktor predisposisi, faktor pemungkin serta faktor penguat terhadap perilaku SADARI.
HTPHTP Model penelitian menunjukkan ketiga faktor tersebut memiliki pengaruh moderat terhadap peningkatan kepatuhan dan penurunan kecelakaan. Hasil menegaskanModel penelitian menunjukkan ketiga faktor tersebut memiliki pengaruh moderat terhadap peningkatan kepatuhan dan penurunan kecelakaan. Hasil menegaskan
Useful /
HTPHTP Dukungan emosional keluarga berhubungan signifikan (p=0,008) dengan kejadian depresi remaja. Keluarga perlu lebih memperhatikan kebutuhan emosional remajaDukungan emosional keluarga berhubungan signifikan (p=0,008) dengan kejadian depresi remaja. Keluarga perlu lebih memperhatikan kebutuhan emosional remaja
HTPHTP Faktor paling dominan adalah sikap dengan nilai OR 16,060. Mahasiswa perlu meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan penyakit tidak menular dan memanfaatkanFaktor paling dominan adalah sikap dengan nilai OR 16,060. Mahasiswa perlu meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan penyakit tidak menular dan memanfaatkan
HTPHTP Indonesia saat ini menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan tidak menular (PTM), yang keduanya memberikan dampak signifikan terhadapIndonesia saat ini menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan tidak menular (PTM), yang keduanya memberikan dampak signifikan terhadap
HTPHTP Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel terdiri dari 68 lansia yang tinggal di Sentra Terpadu Pangudi LuhurPenelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel terdiri dari 68 lansia yang tinggal di Sentra Terpadu Pangudi Luhur