UPN VeteranUPN Veteran

Dinamika Governance : Jurnal Ilmu Administrasi NegaraDinamika Governance : Jurnal Ilmu Administrasi Negara

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Mojokerto harus melakukan penataan kembali dan reformasi dengan harapan akan adanya perubahan yang berkelanjutan. Pengelolaan pegawai yang tepat akan menciptakan kinerja pegawai yang tinggi yang nantinya akan mendorong peningkatan kinerjanya. Tetapi Perusahaan Daerah Air Minum Kota Mojokerto menghadapi permasalahan pada penurunan kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan dari standar kerja yang ditentukan. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai diantaranya dengan Emotional intelligence, Self Efficacy dan Perusahaan Daerah Air Minum interpersonal. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pegawai Perusahaan Daerah Air Minum Kota Mojokerto, dengan jumlah sampel sebanyak 80 orang. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis PLS. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dan tujuan yang hendak dicapai dari penelitian, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Emotional intelligence tidak memiliki kontribusi terhadap kinerja pegawai. Hasil analisis diperoleh self efficacy tidak memiliki kontribusi terhadap kinerja pegawai. Komunikasi interpersonal memiliki kontribusi terhadap kinerja pegawai.

Hasil analisis menunjukkan bahwa Emotional intelligence berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawai.Hasil analisis menunjukkan bahwa self efficacy memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawai.Hasil analisis menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Penelitian selanjutnya secara menarik dapat menggali lebih dalam mengapa kecerdasasan emosional dan rasa percaya diri (efikasi diri) pegawai nyatanya tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja mereka di PDAM Kota Mojokerto. Salah satu arah penelitian yang bisa dikembangkan adalah mempertanyakan apakah alat ukur yang digunakan dalam studi ini benar-benar mencerminkan realita kerja di lingkungan perusahaan daerah atau justru perlu disesuaikan dengan karakteristik tugas dan budaya organisasi yang unik. Selain itu, karena kedua variabel tersebut tidak berpengaruh, penting untuk membuka penelitian baru yang mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mungkin lebih dominan, seperti misalnya peran kepemimpinan atasan langsung atau keadilan sistem kompensasi dalam memotivasi pegawai. Penelitian komparatif dapat dilakukan untuk menentukan faktor mana yang memberikan dampak paling besar terhadap peningkatan atau penurunan kinerja. Terakhir, mengingat komunikasi interpersonal adalah satu-satunya variabel yang berpengaruh positif, sebuah studi lanjutan bisa fokus pada praktik komunikasi spesifik apa yang paling efektif. Penelitian ini bisa menjawab pertanyaan seperti, Bentuk pelatihan komunikasi seperti apa yang paling cocok untuk meningkatkan kemampuan mendengar dan memberikan umpan balik di antara pegawai? Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, akan ditemukan solusi yang lebih fundamental dan terukur untuk mengatasi masalah kinerja yang berkelanjutan.

  1. #komunikasi interpersonal#komunikasi interpersonal
File size944.27 KB
Pages22
DMCAReportReport

ads-block-test