APTISIAPTISI

Aptisi Transactions on Technopreneurship (ATT)Aptisi Transactions on Technopreneurship (ATT)

Pandemi Covid‑19 menyebabkan penutupan institusi pendidikan di 107 negara, memengaruhi lebih dari 860 juta siswa. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara luas diadopsi untuk mendukung pembelajaran daring dengan berbagai metodologi. TIK mengubah cara pengelolaan informasi dalam krisis, meningkatkan kesadaran situasional, serta mempercepat respons pengguna terhadap gangguan lingkungan dan kesehatan. Di zona konflik, penggunaan ponsel pintar dan aplikasi internet berbasis cloud memungkinkan koordinasi dan komunikasi yang membantu memulihkan aktivitas melalui negosiasi perjalanan dan interaksi. Peningkatan keamanan data, kepatuhan terhadap undang‑undang privasi, dan perlindungan data pengguna menjadi kunci utama organisasi dalam menghadapi pertumbuhan data eksponensial. Manajemen krisis dirancang untuk melindungi organisasi dan pemangku kepentingannya serta mengurangi dampak ancaman, dengan menekankan keselamatan publik sebagai prioritas utama sebelum mempertimbangkan reputasi dan aspek keuangan.

Penggunaan ICT dalam manajemen krisis memungkinkan pembelajaran jarak jauh, meningkatkan akses pendidikan melalui tutorial daring, serta mengembangkan kursus berbasis web dan ujian online.Teknologi konferensi video mengurangi biaya perjalanan, sementara penyimpanan data di cloud meningkatkan ketersediaan, keandalan, dan keamanan, dengan kepatuhan GDPR yang melindungi hak individu.Secara keseluruhan, ICT menjadi faktor penting dalam hampir semua profesi dan diprediksi semakin berperan penting di masa depan, mendukung komunitas belajar melalui perangkat mobile, media daring, telekomunikasi, dan teknologi cloud.

Penelitian selanjutnya dapat mengevaluasi efektivitas spesifik alat ICT, seperti platform pembelajaran mobile, dalam konteks krisis dengan mengukur hasil belajar peserta serta tingkat keterlibatan mereka, sehingga memberikan bukti empiris tentang kontribusi teknologi terhadap kualitas pendidikan selama keadaan darurat. Selain itu, penting untuk menyelidiki tantangan privasi dan keamanan data yang muncul pada penggunaan ICT dalam manajemen krisis, terutama mengkaji penerapan kepatuhan GDPR di berbagai wilayah serta dampaknya terhadap perlindungan data pribadi, guna memperkuat kerangka regulasi dan kebijakan yang melindungi pengguna. Selanjutnya, pengembangan dan pengujian model pendidikan darurat berbasis ICT yang hemat biaya dan dapat diskalakan untuk daerah berdaya sumber daya terbatas perlu dilakukan, dengan menilai keberlanjutan, efektivitas biaya, serta dampak sosial‑ekonomi dari penerapan model tersebut dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan resilien masyarakat terhadap krisis di masa depan.

  1. ICT Enabled Learning | Aptisi Transactions on Technopreneurship (ATT). enabled learning aptisi transactions... doi.org/10.34306/att.v2i2.89ICT Enabled Learning Aptisi Transactions on Technopreneurship ATT enabled learning aptisi transactions doi 10 34306 att v2i2 89
  1. #manajemen krisis#manajemen krisis
File size299.38 KB
Pages6
DMCAReportReport

ads-block-test