ISI YogyakartaISI Yogyakarta

Resital: Jurnal Seni PertunjukanResital: Jurnal Seni Pertunjukan

Studi etnografi ini meneliti penularan Lagu Perahu Raja (He Ruea Luang) sebagai bukti empiris untuk pendekatan evolusioner terhadap budaya imajinatif. Melalui penelitian lapangan di Phitsanulok, Thailand (2024–2025), dianalisis bagaimana tradisi elit istana berhasil beradaptasi dari prosesi air kerajaan ke upacara merit Buddha komunitas sambil mempertahankan elemen musik dan upacara inti. Menemukan mekanisme penularan budaya yang diprediksi oleh teori evolusioner: retensi selektif fitur adaptif seperti struktur musik empat bagian, teknik vokal spesialis, dan signifikansi upacara, dihubungkan dengan modifikasi konteks untuk memenuhi kebutuhan komunitas saat ini melalui konten puisi lokal, integrasi upacara Buddha, dan tempat hiburan tepi sungai. Penelitian ini menunjukkan bagaimana Lagu Perahu Raja berfungsi sebagai sistem warisan budaya adaptif, memfasilitasi perekatan kelompok, pelestarian memori budaya, dan ekspresi religius sambil berkembang melalui agen komunitas. Hasil menunjukkan transmisi tinggi struktur musik inti dengan variasi adaptif sistematis dalam konten teks, mendukung prediksi teori penarikan budaya tentang kendala kognitif dalam evolusi budaya. Studi ini menyediakan bukti empiris untuk teori-teori posisi budaya imajinatif yang muncul dari kapasitas alami manusia untuk kerja sama sosial, pembuatan makna, dan pembentukan Identitas kolektif, sambil menunjukkan bahwa pelestarian budaya terjadi melalui evolusi adaptif dan bukan pemeliharaan statis.

Analisis etnografi Lagu Perahu Raja menunjukkan bagaimana tradisi budaya canggih berhasil mengelola ketegangan antara pelestarian dan adaptasi melalui proses evolusi berbasis komunitas.Studi ini menyediakan bukti empiris tentang bagaimana budaya imajinatif melayani kapasitas evolusi manusia untuk kerja sama sosial, pembuatan makna, dan pembentukan identitas kolektif.Lagu Raja Perahu berfungsi sebagai sistem warisan budaya adaptif yang beroperasi melalui berbagai jalur transmisi.transmisi vertikal melalui pengetahuan komunitas, transmisi horizontal dari adaptasi kontemporer, dan transmisi oblik dari keterampilan musik spesialis melalui hubungan guru-siswa.Analisis musik menunjukkan bagaimana evolusi budaya berlangsung melalui tekanan seleksi diferensial pada komponen tradisi.struktur melodi inti dan teknik pertunjukan tetap stabil melalui pemilihan budaya kuat, sementara konten teks dan integrasi upacara beradaptasi secara fleksibel, mencerminkan agen budaya komunitas.

Peneliti dapat mempelajari proses adaptasi budaya lagu tradisional lain di Asia Tenggara dengan konteks sejarah dan sosial berbeda. Menganalisis peran institusi agama modern dalam pelestarian tradisi musik melalui pendekatan antropologi visual. Selain itu, studi perbandingan tentang dampak digitalisasi terhadap transmisi budaya musik tradisional perlu dikembangkan untuk memahami penyesuaian dalam era teknologi canggih.

  1. Governance Frameworks and Cultural Preservation in Indonesia: Balancing Policy and Heritage | Journal... doi.org/10.29333/ejecs/2145Governance Frameworks and Cultural Preservation in Indonesia Balancing Policy and Heritage Journal doi 10 29333 ejecs 2145
  2. View of COMMUNITY-DRIVEN APPROACHES TO SAFEGUARDING INTANGIBLE CULTURAL HERITAGE OF MALAYSIA. view community... doi.org/10.35631/jthem.937008View of COMMUNITY DRIVEN APPROACHES TO SAFEGUARDING INTANGIBLE CULTURAL HERITAGE OF MALAYSIA view community doi 10 35631 jthem 937008
  1. #evolusi budaya#evolusi budaya
  2. #budaya komunitas#budaya komunitas
File size673.5 KB
Pages22
DMCAReportReport

ads-block-test