UIN WALISONGOUIN WALISONGO

Psikohumaniora: Jurnal Penelitian PsikologiPsikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi

Meskipun kondisi kerja jarak jauh menjadi lebih menonjol pasca COVID-19, kondisi tersebut telah memengaruhi perubahan dalam kesejahteraan subjektif (KSS) karyawan jarak jauh. Dampak stres kerja terkaitnya belum banyak dijelajahi di Indonesia. Berdasarkan model tuntutan-sumber daya kerja (JD-R), penelitian ini menyelidiki mekanisme dasar stres kerja dalam menjelaskan hubungan antara konflik work-life, kelincahan tenaga kerja, dan KSS di antara karyawan jarak jauh. Sebanyak 350 karyawan tetap yang bekerja penuh waktu jarak jauh di beberapa organisasi di Indonesia (65,7% wanita, usia rata-rata = 26,19 tahun; SD = 3,66) berpartisipasi dalam penelitian ini. Data dikumpulkan menggunakan skala yang mengukur konflik work-life, kelincahan tenaga kerja, KSS, dan stres kerja, yang didistribusikan secara daring melalui Google Forms. Data dianalisis menggunakan teknik pemodelan persamaan struktural (SEM) dengan program IBM SPSS AMOS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik work-life dan kelincahan tenaga kerja terkait dengan kesejahteraan subjektif (β = -0,32 dan 0,79, p < 0,001; masing-masing). Selain itu, stres kerja sepenuhnya menjelaskan hubungan antara konflik work-life dan kesejahteraan subjektif (CI -0,46 – -0,12) dan sebagian menjelaskan asosiasi antara kelincahan tenaga kerja dan kesejahteraan subjektif (CI 0,62 – 0,87). Temuan ini memiliki implikasi untuk bagaimana organisasi dan konselor dapat membantu karyawan jarak jauh dalam meningkatkan kesejahteraan mereka dengan mengelola stres, mempromosikan kelincahan tenaga kerja, dan mengatasi konflik work-life.

Penelitian ini menunjukkan bahwa model JD-R dapat diterapkan untuk menjelaskan kesejahteraan subjektif (KSS) karyawan jarak jauh, terutama pada era pasca pandemi COVID-19 di mana kerja jarak jauh seringkali bersifat opsional.Meskipun temuan menunjukkan bahwa peningkatan konflik work-life dapat meningkatkan stres kerja dan selanjutnya melemahkan kesejahteraan karyawan, pemberi kerja harus menerapkan mekanisme untuk mendukung KSS pekerja jarak jauh yang dapat meningkatkan produktivitas organisasi.Temuan ini juga memberikan wawasan bagi manajemen untuk memanggil konselor guna membantu meningkatkan KSS karyawan dan memberikan strategi penanggulangan saat dukungan diperlukan, sambil membantu karyawan mengelola stres kerja, mencegah konflik work-life, dan meningkatkan kelincahan tenaga kerja.

Berdasarkan latar belakang penelitian yang menekankan model JD-R sebagai kerangka kerja untuk memahami pengaruh tuntutan kerja dan sumber daya pribadi terhadap kesejahteraan, metode survei dengan analisis SEM untuk menguji hubungan variabel, hasil yang menunjukkan peran stres kerja sebagai mediator dalam hubungan konflik work-life dan kelincahan tenaga kerja dengan kesejahteraan subjektif, serta keterbatasan seperti komposisi sampel yang tidak seimbang dan potensi bias budaya, penelitian lanjutan dapat dikembangkan untuk mengeksplorasi apakah dukungan keluarga atau dukungan organisasi dapat menjadi moderator yang mengurangi stres kerja pada karyawan jarak jauh—misalnya, dengan merancang studi yang bertanya Bagaimana peran dukungan keluarga memoderasi hubungan antara konflik work-life dan stres kerja di lingkungan kerja jarak jauh?. Kedua, penelitian masa depan bisa menyelidiki dampak teknologi seperti alat komunikasi daring pada kelincahan tenaga kerja, dengan arah kajian seperti Apakah meningkatkan kompetensi teknologi dapat memperkuat kelincahan tenaga kerja dan mengurangi stres pada generasi muda yang bekerja jarak jauh?. Ketiga, untuk mengatasi saran penelitian tentang pendekatan longitudinal agar dapatmemverifikasi arah kausalitas, studi lanjutan dapat mengadopsi metode diary harian selama beberapa bulan untuk memantau fluktuasi stres kerja dan kesejahteraan, dengan pertanyaan penelitian seperti Bagaimana pola perubahan stres kerja dari waktu ke waktu memengaruhi kesejahteraan subjektif karyawan jarak jauh dalam jangka panjang?. Dengan mengintegrasikan faktor seperti dukungan sosial dan inovasi teknologi, saran ini menawarkan cara untuk memperkaya pemahaman tentang kesejahteraan kerja jarak jauh, sehingga organisasi dapat merancang intervensi yang lebih efektif untuk membantu karyawan menjaga keseimbangan hidup dan produktivitas di era kerja hibrid yang terus berkembang.

  1. Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi. pengaruh modal psikologis totalitas subjektif jurnal penelitian... journal.walisongo.ac.id/index.php/Psikohumaniora/article/view/2461Psikohumaniora Jurnal Penelitian Psikologi pengaruh modal psikologis totalitas subjektif jurnal penelitian journal walisongo ac index php Psikohumaniora article view 2461
  2. "Psychometric Properties of the Workforce Agility Scale" by Chintia Viranda, Irma Safitri et... scholarhub.ui.ac.id/proust/vol6/iss2/3Psychometric Properties of the Workforce Agility Scale by Chintia Viranda Irma Safitri et scholarhub ui ac proust vol6 iss2 3
  3. Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi. parents role preventing gadget addiction amongst preschoolers... doi.org/10.21580/pjpp.v9i2.20572Psikohumaniora Jurnal Penelitian Psikologi parents role preventing gadget addiction amongst preschoolers doi 10 21580 pjpp v9i2 20572
  4. Hybrid Work Model: An Approach to Work–Life Flexibility in a Changing Environment. hybrid work... mdpi.com/2076-3387/13/6/150Hybrid Work Model An Approach to WorkAeLife Flexibility in a Changing Environment hybrid work mdpi 2076 3387 13 6 150
  1. #protokol jaga jarak#protokol jaga jarak
  2. #paradigm shift#paradigm shift
Read online
File size772.17 KB
Pages22
Short Linkhttps://juris.id/p-lb
DMCAReport

Related /

ads-block-test