IPBIPB

Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)

Pertumbuhan perkebunan kelapa sawit di Indonesia meningkat pesat, namun diiringi dengan permasalahan lingkungan dan peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK). Studi ini bertujuan untuk menganalisis emisi GRK akibat kegiatan perkebunan kelapa sawit dan memberikan alternatif pengurangan emisi melalui pemanfaatan limbah padat dan cair sebagai pengganti pupuk anorganik. Metode yang digunakan adalah life cycle assessment (LCA) berdasarkan framework ISO 14040. Hasil penelitian menunjukkan emisi GRK rata-rata 0.08 TCO2e/TFFB/Tahun, dengan aktivitas pemupukan menyumbang 0.07 TCO2e/TFFB/Tahun. Pemanfaatan limbah cair dan janjang kosong (FFB) berpotensi mengurangi emisi GRK secara signifikan, masing-masing sebesar 17.03% dan 33.98%. Optimasi pemanfaatan limbah cair dan FFB memberikan dampak signifikan dalam mengurangi emisi GRK di perkebunan kelapa sawit.

Emisi GRK yang timbul dari kegiatan perkebunan berasal dari kegiatan pemeliharaan tanaman berupa pemupukan serta pengangkutan TBS.Emisi yang dihasilkan adalah CO2 dan N2O yang telah dikonversi menjadi TCO2-eq dibandingkan dengan produktivitas.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata emisi GRK yang ditimbulkan dalam kegiatan perkebunan kelapa sawit sebesar 0.Kegiatan pemupukan menyumbang rata-rata emisi GRK sebesar 0.Alternatif solusi yang dapat diberikan untuk mengurangi emisi GRK dalam kegiatan perkebunan kelapa sawit yaitu dengan mengoptimalkan penggunaan pupuk organik yang tersedia sisa dari proses produksi CPO itu sendiri yaitu dengan pemanfaatan limbah cair dan janjang kosong.Pemanfaatan limbah cair sebagai pupuk dapat berpotensi mereduksi emisi GRK yang dihasilkan sebesar 0.015 TCO2eq/T TBS atau setara dengan 17.03% sementara pemanfaatan janjang kosong berpotensi menurunkan emisi GRK sebesar 0.029 TCO2eq/T TBS atau setara dengan 33.

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa arah penelitian lanjutan yang dapat dilakukan untuk mendukung keberlanjutan perkebunan kelapa sawit. Pertama, perlu dilakukan studi komparatif mengenai efektivitas berbagai jenis pupuk organik (limbah cair, kompos, biochar) terhadap pertumbuhan tanaman kelapa sawit dan pengurangan emisi GRK, dengan mempertimbangkan variasi kondisi tanah dan iklim. Kedua, penelitian dapat difokuskan pada pengembangan teknologi inovatif untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah padat (misalnya, janjang kosong) menjadi produk bernilai tambah, seperti biogas atau pupuk organik yang lebih efisien. Ketiga, penting untuk menginvestigasi dampak penggunaan pupuk organik terhadap keanekaragaman hayati tanah dan kesehatan ekosistem perkebunan kelapa sawit, serta mengidentifikasi praktik pengelolaan terbaik untuk meminimalkan potensi risiko lingkungan. Dengan menggabungkan ketiga saran ini, diharapkan dapat diperoleh solusi komprehensif untuk mengurangi emisi GRK dan meningkatkan keberlanjutan perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

  1. Reducing greenhouse gas emissions in oil palm plantations using a life cycle assessment approach | Jurnal... journal.ipb.ac.id/index.php/jpsl/article/view/32098Reducing greenhouse gas emissions in oil palm plantations using a life cycle assessment approach Jurnal journal ipb ac index php jpsl article view 32098
File size712.78 KB
Pages9
DMCAReportReport

ads-block-test