SALNESIASALNESIA

Jurnal Abmas Negeri (JAGRI)Jurnal Abmas Negeri (JAGRI)

Dismenore merupakan proses alamiah, yang sering terjadi pada remaja dan sangat menganggu aktifitas remaja sehari-hari, bisa menyebabkan pusing, berkeringat dingin bahkan bisa sampai pingsan. Jika seperti ini, tentunya dismenore tidak boleh dibiarkan begitu saja. Dismenore harus diatasi dengan benar. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pelatihan penatalaksanaan dismenorea pada remaja putri di SMA Negeri 13 Makassar. Sasaran dari pengabdian masyarakat ini adalah para siswi di SMA Negeri 13 Makassar yang akan diberi pelatihan tentang penatalaksanaan dismenorea. Pengabdian masyarakat dilaksanakan 1 hari di SMA Negeri 13 Makassar. Metode yang digunakan berupa pretest, pelatihan dan posttest. Pre Test dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang penatalaksanaan dismenorea. Kemudian dilakukan pelatihan tentang penatalaksanaan dismenorea. Setelahnya itu dilakukan Post Test. Hasil Post Test yang telah dilakukan menunjukan bahwa pelatihan penatalaksanaan dismenore melalui penyuluhan memberikan dampak yang sangat baik, dimana remaja putri di SMA Negeri 13 Makassar dapat melakukan penatalaksanaan penanganan disminore dengan cara nutrisi dan herbal, terapi pijat dan akupuntur, aromaterapi, terapi musik, yoga dan terapi suhu.

Setelah dilakukan pelatihan pentalaksanaan dismenorea, remaja putri khususnya remaja putri dilingkup SMA Negeri 13 Makassar dapat memahami tentang tanda dan gejala dismenorea yang bisa saja terjadi pada dirinya, serta mampu melakukan tindakan penanganan secara non farmakologi dengan benar dan tepat denga Makassar dapat melakukan penatalaksanaan penanganan disminore dengan cara nutrisi dan herbal, terapi pijat dan akupunture, aromaterapi, terapi music, yoga dan terapi suhu.

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan efektivitas pelatihan penatalaksanaan dismenore melalui metode non-farmakologi, saran penelitian lanjutan dapat diarahkan pada tiga aspek utama. Pertama, diperlukan studi longitudinal untuk mengevaluasi keberlanjutan pengetahuan dan praktik siswi setelah pelatihan dalam jangka waktu 3-6 bulan. Kedua, penelitian komparatif antar metode penatalaksanaan (misalnya yoga vs terapi suhu) perlu dilakukan untuk menentukan efektivitas relatif masing-masing teknik dalam mengurangi intensitas nyeri. Ketiga, pengembangan model intervensi kolaboratif yang melibatkan sekolah dan keluarga dapat menjadi fokus penelitian berikutnya untuk memastikan dukungan sistemik terhadap penanganan dismenore. Studi ini juga perlu mempertimbangkan variasi faktor psikologis dan sosial budaya yang mungkin mempengaruhi adopsi teknik penatalaksanaan oleh remaja di berbagai wilayah Indonesia.

  1. Penatalaksanaan Dismenore pada Remaja Putri | Jurnal Abmas Negeri (JAGRI). dismenore remaja putri jurnal... salnesia.id/jagri/article/view/317Penatalaksanaan Dismenore pada Remaja Putri Jurnal Abmas Negeri JAGRI dismenore remaja putri jurnal salnesia jagri article view 317
File size1.7 MB
Pages5
DMCAReportReport

ads-block-test