UNISLAUNISLA

E-LINK JOURNALE-LINK JOURNAL

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan psikologis siswa, serta upaya yang dilakukan siswa dalam mengatasi permasalahan psikologis tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1 Lamongan pada jurusan OTKP. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan observasi dan wawancara semi-terstruktur sebagai teknik pengumpulan data. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa siswa merasa cemas, malu, takut melakukan kesalahan, serta memiliki rasa percaya diri yang rendah ketika berbicara di depan kelas. Upaya mengatasi permasalahan psikologis tersebut meliputi: siswa harus memiliki rasa percaya diri dalam berbicara, menguasai banyak kosakata, serta lebih banyak berlatih berbicara dalam bahasa Inggris; guru hendaknya memberikan motivasi kepada siswa serta membiasakan dan mengajak siswa menggunakan bahasa Inggris.

Siswa mengalami permasalahan psikologis seperti cemas, malu, takut melakukan kesalahan, dan kurangnya kepercayaan diri yang menghambat kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris.Upaya mengatasi permasalahan tersebut meliputi peningkatan rasa percaya diri, penguasaan kosakata, latihan berbicara yang lebih intensif, pemberian motivasi oleh guru, serta pembiasaan penggunaan bahasa Inggris.Dengan strategi-strategi ini, diharapkan siswa dapat lebih berani dan terampil dalam berbicara bahasa Inggris.

Pertama, perlu diteliti bagaimana pengaruh pembelajaran berbasis permainan bahasa terhadap penurunan rasa cemas berbicara bahasa Inggris pada siswa SMK, apakah metode ini lebih efektif dibandingkan metode konvensional dalam meningkatkan partisipasi lisan. Kedua, penting untuk mengeksplorasi peran lingkungan kelas yang inklusif dan bebas dari ejekan terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa dalam praktik berbicara, termasuk bagaimana dinamika kelompok memengaruhi kesiapan berbicara. Ketiga, perlu dikaji efektivitas program pelatihan guru dalam menerapkan pendekatan yang memotivasi dan mendukung secara emosional, guna menciptakan budaya kelas yang mendorong siswa untuk berani berbicara meskipun masih melakukan kesalahan. Penelitian lanjutan sebaiknya menggabungkan ketiga aspek ini untuk menilai dampak holistik dari intervensi yang terintegrasi antara metode mengajar, iklim kelas, dan peran guru dalam mengurangi hambatan psikologis berbicara. Dengan demikian, dapat dirancang model pembelajaran yang tidak hanya fokus pada penguasaan bahasa tetapi juga kesejahteraan afektif siswa.

  1. #pembelajaran bahasa inggris#pembelajaran bahasa inggris
  2. #bahasa inggris siswa#bahasa inggris siswa
File size491.01 KB
Pages11
DMCAReportReport

ads-block-test