EJOURNALUNIGOROEJOURNALUNIGORO

Seminar Nasional Teknik SipilSeminar Nasional Teknik Sipil

Pertumbuhan penduduk yang pesat menimbulkan kewajiban bagi pemerintah untuk melakukan pengaturan terutama pada sektor pemukiman dan pangan. Perencanaan tata ruang dan wilayah menjadi komponen penting dalam pembangunan berkelanjutan. Teknologi pengindraan jauh dan system informasi geografis (SIG) dapat dimanfaatkan dalam identifikasi dan klasifikasi wilayah. Tujuan penelitian adalah memetakan kualitas lahan dan memberikan rekomendasi pengunaan lahan kering di Wilayah Tapal Kuda. Penelitian dilakukan pada bulan Desember tahun 2022- Maret 2023. Penelitian dibedakan menjadi tiga (3) tahapan yaitu, 1. Klasifikasi penggunaan lahan, 2. Pengambilan data lahan, dan 3. Klasifikasi kualitas lahan. Metode klasifikasi lahan menggunakan metode random forest dan uji akurasi menggunakan error matrik. Pengambilan data lahan dilakukan dengan metode penarikan random sampel (stratified random sampling) dimana terdapat 46 titik sampel lahan terpilih. Metode penentuan kualitas lahan dilakukan dengan skoring dan pembobotan terhadap 17 parameter lahan. Penentuan sebaran kualitas lahan dilakukan dengan mengunakan metode interpolasi mengunakan Inverse Distance Weighted/IDW. Hasil analisis tutupan lahan menunjukan bahwa Wilayah Tapal Kuda memiliki potensi lahan kering sebesar 1.200,16 km2. Nilai akurasi keseluruhan (OA) yang diperoleh adalah 92,27%. Sedangkan nilai akurasi Kappa (KA) yang diperoleh adalah 90,70%. Sebaran kualitas lahan di Wilayah Tapal Kuda bervariasi, namun terdapat satu parameter yang memiliki nilai skor sama yaitu Al dd. Luas lahan kering di Tapal Kuda termasuk kategori agak buruk, sedang agak baik dan baik secara berturut-turut sebesar 43,17 km2 (3,6%), 989,71 km2 (82,47%), 161,34 km2 (13,44%), dan 5,93 km2 (0,49%). Rekomendasi perencanaan tata ruang untuk lahan kering yang termasuk kedalam kategori sedang adalah pemukiman sedangkan untuk lahan kering yang termasuk kategori agak baik dan baik adalah pengembangan sektor pertanian.

Wilayah Tapal Kuda memiliki potensi lahan kering sebesar 1.200,16 km² yang terbagi dalam kategori agak buruk, sedang, agak baik, dan baik.Rekomendasi perencanaan tata ruang menyebutkan bahwa lahan kering kategori sedang disarankan untuk pemukiman, sedangkan kategori agak baik dan baik digunakan untuk pengembangan sektor pertanian.Hasil penelitian ini memberikan dasar untuk pengelolaan lahan kering secara berkelanjutan di wilayah tersebut.

Penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan memperluas studi ke wilayah lain yang memiliki kondisi geografis serupa untuk menguji validitas metode yang digunakan. Selain itu, perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai pengaruh perubahan iklim terhadap kualitas lahan kering, terutama dalam konteks adaptasi pertanian. Terakhir, penelitian dapat fokus pada integrasi data kualitas lahan dengan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi pemetaan secara real-time.

  1. Prediksi Erosi di Wilayah Jawa Timur | Taslim | Jurnal Ilmu Lingkungan. erosi wilayah jawa taslim jurnal... doi.org/10.14710/jil.17.2.323-332Prediksi Erosi di Wilayah Jawa Timur Taslim Jurnal Ilmu Lingkungan erosi wilayah jawa taslim jurnal doi 10 14710 jil 17 2 323 332
  2. Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jagung di Kabupaten Dompu Berbasis SIG | Puji Lestari | Jurnal... doi.org/10.31764/jpe.v2i1.837Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jagung di Kabupaten Dompu Berbasis SIG Puji Lestari Jurnal doi 10 31764 jpe v2i1 837
  1. #wilayah tapal kuda#wilayah tapal kuda
File size851.85 KB
Pages14
DMCAReportReport

ads-block-test