EJOURNALUNIGOROEJOURNALUNIGORO

Seminar Nasional Teknik SipilSeminar Nasional Teknik Sipil

Limbah sering dimanfaatkan menjadi suatu bahan yang dapat difungsikan untuk keperluan tertentu seperti bidang rekayasa bahan bangunan. Salah satu limbah yang belum begitu banyak diteliti sebagai bahan campuran pembuatan beton yaitu Abu Serabut Kelapa (ASK). Pada penelitian ini abu serabut kelapa sebagai substitusi sebagian semen dalam campuran beton. Untuk mengatasi kesulitan pengerjaan beton tersebut digunakan bahan tambah cairan superplasticizer. Superplasticizer digunakan untuk pengurang kadar air (water reducer) dan mempercepat waktu ikat (accelerator). Penambahan superplasticizer sebesar 1% dari berat semen dengan pengurangan air sebesar 10%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggantian semen dengan abu serabut kelapa dan penambahan superplasticizer terhadap kuat tekan dan kuat lentur beton. Persentase pengganti semen dengan abu serabut kelapa sebanyak 0%, 1%, 2,5%, dan 4%. Mutu beton yang direncanakan 25 MPa dan lamanya waktu perendaman 28 hari. Dari pengujian kuat tekan dan kuat lentur beton diperoleh kesimpulan bahwa penambahan abu serabut kelapa dan superplasticizer dalam campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan dan kuat lentur beton. Nilai optimum uji kuat tekan beton umur 28 hari berada pada variasi 4 % sebesar 26,37 MPa yang mengalami kenaikan sebesar 62,91% dari beton normal. Nilai optimum uji kuat lentur beton umur 28 hari berada pada variasi 2,5% sebesar 11,67 kg/cm³ yang mengalami kenaikan sebesar 8,74% dari beton normal.

Berdasarkan analisis hasil pengujian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa Penambahan Abu Serabut Kelapa dan Superplasticizer dalam campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan dan kuat lentur beton pada umur 28 hari dan Nilai optimum uji kuat tekan beton umur 28 hari berada pada variasi 4 % sebesar 26,37 MPa yang mengalami kenaikan sebesar 62,91% dari beton normal.Nilai optimum uji kuat lentur beton umur 28 hari berada pada variasi 2,5% sebesar 11,67 kg/cm³ yang mengalami kenaikan sebesar 8,74% dari beton normal.

Penelitian selanjutnya dapat menyelidiki pengaruh variasi waktu pencampuran dan pencetakan (setting time) terhadap homogenitas kekuatan beton, sehingga dapat menentukan prosedur optimal untuk menghindari kegagalan saat beton dituangkan ke dalam cetakan; selanjutnya, studi dapat mengevaluasi kombinasi persentase penggantian abu serabut kelapa dan dosis superplasticizer yang lebih beragam, dengan mengadopsi protokol perancangan campuran (mix design) yang lebih teliti untuk menilai dampaknya terhadap kekuatan tekan dan lentur secara simultan; terakhir, peneliti dapat membangun model prediktif berbasis metode statistik seperti response surface methodology untuk memprediksi kombinasi optimal abu serabut kelapa dan superplasticizer, memperhitungkan variabilitas material serta skala lapangan, dan menguji validitas model tersebut dengan menambah jumlah sampel serta melakukan pengujian simultan pada bentuk silinder dan balok.

File size347.89 KB
Pages12
DMCAReportReport

ads-block-test