EJOURNALUNIGOROEJOURNALUNIGORO

Seminar Nasional Teknik SipilSeminar Nasional Teknik Sipil

Dengan perlunya pembangunan rumah sakit umum daerah (RSUD) akibat pertumbuhan penduduk. Akan tetapi terdapat permasalahan kedatangan material yang diakibatkan oleh material yang terlambat pengirimannya. Dalam permasalahan ini dibutuhkan manajemen pengendalian material yang tepat agar tidak terjadi keterlambatan pengiriman material. Tujuan dari studi ini ialah memberikan solusi dari permasalahan material yang terlambat tersebut dengan metode Material Requirement Planning (MRP) dengan pendekatan teknik lot sizing Lot For Lot (LFL) dan Economic Order Quantity (EOQ), data yang dibutuhkan untuk menganalisis kebutuhan material yaitu time schedule (kurva s), penjadwalan tentang waktu pengiriman material, gambar perencanaan gedung (CAD), dan rencana anggaran biaya (RAB). Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, dapat dilihat perbandingan kebutuhan material menggunakan metode MRP dengan teknik lot sizing (LFL) dan (EOQ) dengan frekuensi pembelian material sebanyak 3 kali yang mana 2 kali pemesanan lokal dan 1 kali pemesanan non lokal. dengan metode Material Requirement Planning (MRP) teknik lot sizing Lot For Lot (LFL) yang tepat, maka dapat direncanakan kebutuhan material yang optimal.

Perencanaan memprediksi waktu pemesanan dengan menggunakan metode material requirement planning (MRP) dengan pemesanan material lokal sebanyak 3 kali yaitu pada periode/bulan 0 (juni) dan 2 (agustus) dan untuk yang pemesanan non-lokal sebanyak 1 kali yaitu pada periode/bulan 1 (juli).Analisis perencanaan kebutuhan material/bahan baku menggunakan metode material requirement planning (MRP) pada proyek gedung picu dan koridor rumah sakit umum daerah kota masohi (RSUD) yaitu kayu klas II = Rp 175.000 dan baja ringan = Rp 6.704, didapatkan jumlah biaya kebutuhan material/bahan baku yang optimal dengan menggunakan teknik lot sizing yang tepat adalah Lot For Lot (LFL).Sedangkan untuk teknik lot sizing Economic Order Quantity (EOQ) jumlah kebutuhan material/bahan bakunya yaitu kayu klas II = Rp 12.000 dan baja ringan = Rp 626.934, didapatkannya jumlah biaya material/bahan baku yang kurang optimal jika menggunakan teknik Economic Order Quantity (EOQ).

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran penelitian lanjutan yang dapat dikembangkan. Pertama, penelitian selanjutnya dapat mengkaji pengaruh penerapan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) terintegrasi terhadap efisiensi manajemen material, dengan fokus pada bagaimana integrasi data dan proses dapat meningkatkan akurasi perencanaan dan mengurangi risiko keterlambatan. Kedua, perlu dilakukan studi komparatif antara metode MRP dengan metode perencanaan material lainnya, seperti Just-in-Time (JIT), untuk mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan masing-masing metode dalam konteks proyek konstruksi dengan karakteristik yang berbeda. Ketiga, penelitian dapat difokuskan pada pengembangan model prediktif untuk meminimalkan risiko gangguan rantai pasok material, dengan memanfaatkan data historis dan faktor eksternal seperti kondisi cuaca dan fluktuasi harga.

File size311.38 KB
Pages10
DMCAReportReport

ads-block-test