UPERTISUPERTIS

Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Helath Journal)Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Helath Journal)

Survei di AS menjelaskan sekitar <18% mengalami amenore. Penyebab penelitian berbasis amenore antara lain adalah kelebihan berat badan atau obesitas 38%, faktor hormonal 33%, berat badan kurang dari 15%, stres 12%, dan yang lainnya 2% (Jones, 2002). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara berat badan tidak normal dengan kejadian amenore pada siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 51 siswa perempuan. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan lembar kuesioner dan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan dari 51 siswa perempuan, 22 siswa perempuan (43,1%) memiliki kejadian amenore, 23 siswa perempuan (45,1%) memiliki berat badan tidak normal, 19 siswa perempuan (82,6%) memiliki berat badan dan kejadian abnormal dari amenore dan 25 siswa perempuan (89,3%) memiliki berat badan normal dan tidak memiliki insiden amenore. Hasil uji statistik Chi-Square, didapatkan nilai P sebesar 0,001. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan ada hubungan yang tidak normal dengan kejadian amenore bagi siswa perempuan.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara berat badan tidak normal dengan kejadian amenore pada remaja putri (p = 0,000).Lebih dari separuh responden memiliki berat badan normal (54,9%) dan tidak mengalami amenore (56,9%).Penelitian ini merekomendasikan penelitian kualitatif lebih lanjut untuk memahami lebih dalam hubungan antara berat badan tidak normal dan kejadian amenore pada remaja putri dengan sampel yang lebih besar.

Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa saran penelitian lanjutan dapat diajukan. Pertama, perlu dilakukan penelitian lebih mendalam mengenai faktor-faktor lain yang mungkin berkontribusi terhadap kejadian amenore pada remaja putri, seperti tingkat stres, pola makan, dan aktivitas fisik, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif. Kedua, penelitian longitudinal dapat dilakukan untuk menelusuri hubungan antara perubahan berat badan dari waktu ke waktu dengan kejadian amenore, sehingga dapat mengidentifikasi periode kritis di mana intervensi pencegahan dapat dilakukan. Ketiga, studi intervensi yang berfokus pada peningkatan kesadaran tentang pentingnya menjaga berat badan ideal dan pola makan sehat pada remaja putri dapat dilakukan untuk mengevaluasi efektivitasnya dalam mengurangi risiko kejadian amenore. Penelitian-penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih baik untuk pengembangan program kesehatan reproduksi remaja yang lebih efektif dan terarah.

  1. #berat badan lahir#berat badan lahir
  2. #deskriptif analitik#deskriptif analitik
File size271.38 KB
Pages7
DMCAReportReport

ads-block-test