AFEBIAFEBI

AFEBI Management and Business ReviewAFEBI Management and Business Review

Burukanya birokrasi memerlukan reformasi untuk menciptakan anti‑korupsi dan layanan prima, serta organisasi harus memiliki strategi pencegahan fraud dan tata kelola perusahaan yang baik. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh budaya organisasi, akuntabilitas, dan pengendalian internal terhadap pencegahan fraud serta dampaknya pada layanan pemerintah. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan data sekunder dari evaluasi pengembangan integritas 54 unit kementerian di Jakarta, dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan aplikasi SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif signifikan antara variabel budaya organisasi, akuntabilitas, dan pengendalian internal terhadap pencegahan fraud, serta dampak positif signifikan pencegahan fraud terhadap layanan publik. Organisasi perlu merancang kerangka integritas yang mengintegrasikan budaya organisasi, akuntabilitas, dan pengendalian internal sebagai strategi pencegahan fraud untuk membangun anti‑korupsi dan layanan prima.

Budaya organisasi yang mengintegrasikan nilai Smart, Accountable, Integrity, Loyalty, serta nilai inti ASN BERAKHLAK berperan sebagai pedoman perilaku pegawai dan dipimpin oleh pemimpin sebagai teladan anti‑fraud.Akuntabilitas dan pengendalian internal, termasuk tiga garis pertahanan, secara signifikan meningkatkan pencegahan fraud serta mendukung pencapaian tujuan organisasi.Upaya pencegahan fraud yang meliputi kampanye gratifikasi, peran APIP, dan sistem whistleblowing memungkinkan penyediaan layanan publik yang berorientasi layanan dan bebas dari fraud.

Penelitian selanjutnya dapat mengkaji bagaimana penerapan transformasi digital dan e‑governance berkontribusi terhadap peningkatan efektivitas pencegahan fraud di sektor publik, dengan menguji hubungan antara infrastruktur teknologi, transparansi data, dan tingkat kejadian fraud. Selain itu, studi longitudinal yang melibatkan pengukuran berulang selama beberapa tahun diperlukan untuk menilai dinamika temporal pengaruh budaya organisasi, akuntabilitas, dan pengendalian internal terhadap pencegahan fraud serta dampaknya pada kualitas layanan publik. Selanjutnya, penelitian campuran (mixed‑methods) dapat mengeksplorasi persepsi dan motivasi pegawai terkait budaya anti‑fraud, dengan menggabungkan survei kuantitatif dan wawancara kualitatif untuk mengidentifikasi faktor‑faktor psikologis dan sosial yang memperkuat atau menghambat implementasi kerangka integritas.

  1. #budaya organisasi#budaya organisasi
  2. #pengendalian internal#pengendalian internal
File size287.4 KB
Pages10
DMCAReportReport

ads-block-test