UKSWUKSW

Jurnal Ekonomi dan BisnisJurnal Ekonomi dan Bisnis

Studi ini menganalisis hubungan antara asimetri informasi, tata kelola perusahaan, dan underpricing IPO pada sampel pasar IPO di Indonesia. Penelitian terdahulu tentang underpricing IPO telah menunjukkan hasil yang beragam, sehingga terdapat beberapa celah penelitian yang menarik untuk dieksplorasi, terutama dalam konteks pasar negara berkembang. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji lebih lanjut apakah asimetri informasi dan tata kelola perusahaan menjadi penyebab underpricing IPO. Untuk mencapai tujuan, digunakan teknik purposive dan diperoleh 318 sampel IPO selama periode 2010 hingga 2020 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selanjutnya, dibangun model regresi berganda dan diuji menggunakan perangkat lunak EViews 9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reputasi underwriter berpengaruh negatif terhadap underpricing IPO, yang menunjukkan tingkat asimetri informasi yang tinggi di pasar IPO Indonesia. Selanjutnya, bukti kami mengungkapkan bahwa ukuran dewan dan ukuran karyawan memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap underpricing IPO. Sementara itu, kepemilikan manajer dan keluarga menunjukkan hasil yang positif dan tidak signifikan karena adanya efek piramida. Akhirnya, kami juga menemukan bahwa penjamin emisi terkemuka mengenakan biaya penjaminan emisi yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya. Secara umum, kami menyarankan bahwa mempekerjakan penjamin emisi terkemuka dan menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik dapat memitigasi underpricing selama IPO.

Penelitian ini menemukan bahwa reputasi penjamin emisi, ukuran dewan komisaris, dan jumlah karyawan berpengaruh negatif terhadap underpricing IPO di Indonesia, menunjukkan peran penting tata kelola perusahaan dan asimetri informasi.Kepemilikan manajerial dan keluarga tidak berpengaruh signifikan terhadap underpricing, kemungkinan besar karena struktur kepemilikan piramida yang umum di perusahaan Indonesia.Selain itu, penjamin emisi terkemuka mengenakan biaya yang lebih tinggi, mendukung teori bahwa biaya promosi dapat mengurangi asimetri informasi dan underpricing.

Pertama, penelitian lanjutan perlu menyelidiki pengaruh struktur kepemilikan piramida terhadap underpricing IPO dengan menggunakan data kepemilikan langsung dan tidak langsung untuk memahami secara mendalam bagaimana kompleksitas kepemilikan menyamarkan sinyal pasar. Kedua, penting untuk mengevaluasi karakteristik karyawan seperti tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan pengalaman kerja dalam kaitannya dengan kinerja IPO, karena jumlah karyawan saja mungkin tidak cukup mencerminkan kualitas sumber daya manusia. Ketiga, perlu dilakukan studi panel time-series untuk menganalisis tren underpricing dalam periode terakhir, terutama setelah 2017, dengan mempertimbangkan kondisi makroekonomi dan sentimen pasar guna menangkap dinamika jangka pendek yang memengaruhi harga saham hari pertama. Penggabungan data kualitatif dari prospektus atau pengumuman pers juga dapat memperkaya analisis tentang bagaimana informasi non-keuangan memengaruhi persepsi investor. Penelitian-penelitian ini akan melengkapi temuan saat ini dengan pendekatan yang lebih mendalam dan kontekstual.

  1. #tata kelola perusahaan#tata kelola perusahaan
  2. #ipo underpricing#ipo underpricing
File size381.23 KB
Pages24
DMCAReportReport

ads-block-test