UBUB

Indonesian Journal for Social ResponsibilityIndonesian Journal for Social Responsibility

Setiap tahun, limbah pangan dari rumah tangga, pasar, restoran, dan lingkungan sekolah terus meningkat. Penanganan yang tidak tepat dapat mencemari lingkungan serta menyumbang emisi gas rumah kaca. Salah satu alternatif pengelolaan limbah pangan yang sederhana, murah, dan ramah lingkungan adalah mengolahnya menjadi eco-enzyme. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam mengolah limbah pangan menjadi eco-enzyme sebagai solusi praktis terhadap permasalahan limbah pangan. Kegiatan dilaksanakan di MA Islamiyah Kedungjambe, Tuban, melibatkan 39 siswa kelas XI IPA dan IPS. Metode yang digunakan mencakup sosialisasi interaktif dan pelatihan langsung pembuatan eco-enzyme menggunakan limbah kulit buah, gula merah, dan air dengan perbandingan 3:1:10, dan difermentasi selama tiga bulan. Produk eco-enzyme yang dihasilkan beraroma segar khas fermentasi dan tidak berbau busuk, serta dapat digunakan sebagai pupuk organik cair untuk tanaman. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme tinggi dari peserta, peningkatan pemahaman, serta adanya minat untuk membuat eco-enzyme secara mandiri dirumah. Kegiatan ini dinilai efektif dalam membentuk kesadaran lingkungan di kalangan pelajar dan direkomendasikan untuk diterapkan di sekolah lain sebagai bagian dari edukasi lingkungan berkelanjutan.

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan pengolahan limbah pangan menjadi eco-enzyme di MA Islamiyah Kedungjambe, Tuban, terbukti mampu meningkatkan pemahaman siswa kelas XI IPA dan IPS mengenai definisi, prosedur pembuatan, dan manfaat eco-enzyme, serta keterampilan praktik dalam proses pencampuran bahan fermentasi.Selama kegiatan, siswa menunjukkan antusiasme tinggi, khususnya pada sesi praktik, di mana sebagian besar mampu menjelaskan kembali tahapan pembuatan eco-enzyme dan aktif dalam diskusi kelompok.Testimoni yang disampaikan siswa setelah kegiatan juga menunjukkan adanya minat untuk mencoba membuat eco-enzyme secara mandiri di rumah.Hal ini menjadi bukti bahwa edukasi lingkungan berbasis praktik sederhana tidak hanya memperkuat pengetahuan konseptual, tetapi juga melatih keterampilan aplikatif dan mendorong perubahan perilaku nyata dalam pengelolaan limbah pangan di lingkungan pelajar.

Penelitian selanjutnya dapat mengevaluasi efektivitas jangka panjang penggunaan eco-enzyme yang diproduksi siswa terhadap peningkatan kesuburan tanah dan hasil tanaman di kebun sekolah, dengan membandingkan sumber kulit buah yang berbeda. Selain itu, diperlukan pengembangan modul pelatihan standar dan paket digital yang dapat diadaptasi oleh berbagai sekolah, serta penilaian dampaknya terhadap retensi pengetahuan dan keterampilan siswa selama satu tahun setelah pelatihan. Selanjutnya, studi dapat mengeksplorasi integrasi produksi eco-enzyme ke dalam kurikulum lintas disiplin sebagai proyek berbasis lingkungan, untuk mengukur perubahan sikap, perilaku pro‑lingkungan, dan partisipasi aktif siswa dalam pengelolaan limbah organik di lingkungan sekolah.

  1. Pemanfaatan Sampah Organik Untuk Pengolahan Kompos | Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M).... doi.org/10.33474/jp2m.v1i3.6510Pemanfaatan Sampah Organik Untuk Pengolahan Kompos Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat JP2M doi 10 33474 jp2m v1i3 6510
  2. The Pembuatan Eco-Enzyme Dari Limbah Organik Buah Dan Sayur Sebagai Pupuk Organik Cair : Studi Kasus... doi.org/10.58374/jmmn.v2i4.230The Pembuatan Eco Enzyme Dari Limbah Organik Buah Dan Sayur Sebagai Pupuk Organik Cair Studi Kasus doi 10 58374 jmmn v2i4 230
  3. Pendampingan dan Pelatihan dalam Pembuatan Eco-Enzyme dengan Memanfaatkan Limbah Organik di Kecamatan... jahe.or.id/index.php/jahe/article/view/1224Pendampingan dan Pelatihan dalam Pembuatan Eco Enzyme dengan Memanfaatkan Limbah Organik di Kecamatan jahe index php jahe article view 1224
  1. #siswa kelas x#siswa kelas x
  2. #limbah kulit pisang#limbah kulit pisang
File size809.06 KB
Pages11
DMCAReportReport

ads-block-test