UBUB

Indonesian Journal for Social ResponsibilityIndonesian Journal for Social Responsibility

Meskipun gadget menawarkan banyak manfaat seperti kemudahan komunikasi, akses informasi, dan peningkatan kreativitas, penggunaannya yang berlebihan, terutama pada anak dan remaja, menimbulkan dampak negatif signifikan seperti penurunan literasi buku, gangguan konsentrasi, masalah mata, berkurangnya aktivitas fisik, dan isolasi sosial. Kurangnya komunikasi efektif dalam keluarga memperburuk masalah ini, menyebabkan konflik dan potensi perilaku adiktif terhadap gadget. Observasi di Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Menara Iman Jakarta menunjukkan bahwa anak dan remaja jemaat mengalami masalah komunikasi keluarga akibat screen time yang tinggi. Data statistik menegaskan urgensi intervensi, dengan Indonesia menduduki peringkat tertinggi screen time global (rata-rata 5,7 jam/hari) dan Generasi Z menghabiskan lebih dari 3 jam/hari untuk media sosial. Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini menggunakan pendekatan psikoedukasi yang diselenggarakan melalui dua tahap utama, yaitu: (1) survei awal dan pendekatan dengan pengurus serta jemaat gereja; dan (2) pelaksanaan program PkM. Mekanisme pelaksanaannya meliputi ceramah interaktif oleh narasumber ahli dan sesi diskusi serta berbagi pengalaman untuk memfasilitasi pemahaman dan penerapan materi. Kegiatan PkM ini melibatkan 12 remaja dari jemaat GPIB Menara Iman Jakarta, dengan rentang usia 10 hingga 17 tahun. Pretest dan posttest dilakukan untuk mengukur pemahaman peserta. Berdasarkan analisis Wilcoxon signed-rank test, diperoleh hasil signifikan (W=0,000; p=0,002), menunjukkan peningkatan pemahaman yang substansial pada peserta mengenai pengelolaan screen time dan komunikasi asertif. Peningkatan ini membuktikan efektivitas metode psikoedukasi dalam membekali remaja dengan keterampilan penting untuk membangun komunikasi keluarga yang lebih fungsional dan harmonis.

Berdasarkan hasil evaluasi, PkM psikoedukasi yang melibatkan remaja GPIB Menara Iman Jakarta berhasil meningkatkan pemahaman peserta mengenai pengelolaan screen time dan komunikasi asertif dalam keluarga.Peningkatan yang signifikan pada skor posttest (W=0,000.p=0,002) menunjukkan efektivitas metode ceramah interaktif dan diskusi dalam membekali remaja dengan strategi mengatur penggunaan gadget, mengatasi kecanduan, serta menerapkan prinsip asertivitas.Keberhasilan ini menegaskan pentingnya peran gereja dan institusi pendidikan dalam membekali generasi muda keterampilan adaptif untuk menghadapi tantangan era digital demi terciptanya komunikasi keluarga yang lebih fungsional dan hubungan sosial yang harmonis.

Penelitian lanjutan dapat difokuskan pada penelitian jangka panjang yang meneliti efek program psikoedukasi pengelolaan screen time dan komunikasi asertif pada remaja selama periode tiga, enam, dan dua belas bulan pasca-intervensi, dengan menggabungkan catatan harian penggunaan gadget, data pelacakan digital, dan wawancara mendalam untuk memahami perubahan perilaku seiring waktu. Selanjutnya, dirancang penelitian perbandingan hasil eksperimen antara satu kelompok remaja yang mengikuti program secara mandiri dan kelompok lainnya yang juga melibatkan orang tua dalam setiap sesi pelatihan, sehingga dapat diketahui seberapa besar peran orang tua dalam memperkuat keterampilan asertif dan pengelolaan waktu layar anak. Kemudian, penting untuk mengadaptasi dan menguji program psikoedukasi ini di berbagai tempat non-gereja, seperti sekolah umum, panti asuhan, atau komunitas remaja, dengan menyesuaikan materi dan metode sesuai karakteristik budaya serta rentang usia peserta agar terlihat mana yang efektif. Ketiga ide penelitian ini akan memberikan gambaran menyeluruh mengenai keberlanjutan, peran keluarga, dan fleksibilitas intervensi di beragam konteks, sehingga mendukung pengembangan program yang lebih inklusif dan berdampak luas bagi remaja.

  1. Psikoedukasi Pengelolaan Screen Time dan Komunikasi Asertif pada Remaja dalam Keluarga | Indonesian Journal... ojs.bakrie.ac.id/index.php/IJSR/article/view/510Psikoedukasi Pengelolaan Screen Time dan Komunikasi Asertif pada Remaja dalam Keluarga Indonesian Journal ojs bakrie ac index php IJSR article view 510
  2. Pentingnya Komunikasi Untuk Mengatasi Problematika Yang Ada Dalam Keluarga | Jurnal Pendidikan dan Konseling... doi.org/10.31004/jpdk.v5i6.20180Pentingnya Komunikasi Untuk Mengatasi Problematika Yang Ada Dalam Keluarga Jurnal Pendidikan dan Konseling doi 10 31004 jpdk v5i6 20180
  3. Strategi Orang Tua dalam Mengatasi Dampak Penggunaan Gadget terhadap Perkembangan Sosial Anak Usia Dini... doi.org/10.31004/obsesi.v7i2.3700Strategi Orang Tua dalam Mengatasi Dampak Penggunaan Gadget terhadap Perkembangan Sosial Anak Usia Dini doi 10 31004 obsesi v7i2 3700
  1. #screen time#screen time
  2. #komunikasi asertif#komunikasi asertif
File size832.76 KB
Pages13
DMCAReportReport

ads-block-test