JURNALFKIPUNTADJURNALFKIPUNTAD
Jurnal Akademika KimiaJurnal Akademika KimiaBiskuit merupakan salah satu camilan paling populer di masyarakat, dengan bahan baku utama tepung terigu. Namun, ketergantungan yang tinggi pada tepung terigu mendorong kebutuhan untuk menemukan bahan alternatif yang lebih beragam dan memiliki nilai gizi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan proksimat (karbohidrat, protein, dan lemak) biskuit yang terbuat dari tepung biji durian (TBD), yang dibandingkan dengan tepung tapioka (TM) dan tepung terigu (TT). Metode analisis proksimat meliputi spektrofotometri UV-Vis untuk analisis karbohidrat, metode protein Kjeldahl, dan ekstraksi lemak Soxhlet. Formulasi yang digunakan terdiri dari: F1 (100% TBD), F2 (100% TM), F3 (50% TBD:50% TM), dan F4 (50% TT:50% TM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan karbohidrat tertinggi ditemukan pada F1 sebesar 70,07%, sedangkan kandungan protein tertinggi pada F4 sebesar 13,65%. Kandungan lemak tertinggi ditemukan pada F2 sebesar 21,69%. Formulasi terbaik diperoleh pada F3 (50% TBD:50% TM) karena memiliki komposisi gizi yang seimbang dan berpotensi sebagai produk pangan fungsional, terutama bagi penderita diabetes. Selain itu, produk biskuit ini memiliki potensi sebagai media pembelajaran kontekstual dalam ilmu pangan dan gizi, khususnya dalam memperkenalkan konsep proksimat dan memanfaatkan limbah biji buah tropis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi campuran 50% tepung biji durian dan 50% tepung tapioka menghasilkan komposisi gizi yang seimbang, yaitu sekitar 64,59% karbohidrat, 9,83% protein, dan 17,00% lemak.Secara keseluruhan, formulasi campuran 50% tepung biji durian dan 50% tepung tapioka dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan nilai gizi biskuit, mengurangi ketergantungan pada tepung terigu, dan memanfaatkan sumber pangan lokal yang belum banyak dimanfaatkan.
Berdasarkan penelitian ini, terdapat beberapa saran penelitian lanjutan yang dapat dikembangkan, antara lain: pertama, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menguji potensi tepung biji durian dalam meningkatkan kandungan serat pangan pada biskuit. Serat pangan sangat penting untuk kesehatan pencernaan dan dapat membantu mengontrol kadar gula darah, sehingga biskuit dengan kandungan serat yang tinggi dapat menjadi pilihan yang lebih sehat bagi masyarakat. Kedua, penelitian dapat difokuskan pada pengembangan variasi rasa pada biskuit tepung biji durian dengan menambahkan bahan-bahan alami seperti ekstrak buah-buahan atau rempah-rempah. Hal ini dapat meningkatkan daya tarik produk dan memperluas pasar yang dapat digapai. Ketiga, perlu dilakukan studi untuk mengeksplorasi pengaruh metode pengolahan tepung biji durian yang berbeda terhadap kualitas biskuit yang dihasilkan. Metode pengolahan yang optimal dapat membantu meningkatkan tekstur, rasa, dan umur simpan produk, sehingga biskuit tepung biji durian dapat memiliki kualitas yang lebih baik dan daya saing yang lebih tinggi di pasaran.
| File size | 414.42 KB |
| Pages | 6 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
JURNALFKIPUNTADJURNALFKIPUNTAD Hasil menunjukkan kadar air tempe umumnya meningkat seiring waktu fermentasi memanjang dan konsentrasi ragi meningkat. Kadar protein tertinggi dicapaiHasil menunjukkan kadar air tempe umumnya meningkat seiring waktu fermentasi memanjang dan konsentrasi ragi meningkat. Kadar protein tertinggi dicapai
JURNALFKIPUNTADJURNALFKIPUNTAD Hasil pencocokan menunjukkan bahwa dua senyawa, β1-barrigenol dan barringtogenol C, mempertunjukkan afinitas pengikatan yang baik dengan nilai energiHasil pencocokan menunjukkan bahwa dua senyawa, β1-barrigenol dan barringtogenol C, mempertunjukkan afinitas pengikatan yang baik dengan nilai energi
JURNALFKIPUNTADJURNALFKIPUNTAD Kemampuan dalam mengevaluasi produk mendapatkan skor tertinggi 100, sedangkan tahap eksperimen dan pengembangan prototipe mendapatkan skor terendah 88.Kemampuan dalam mengevaluasi produk mendapatkan skor tertinggi 100, sedangkan tahap eksperimen dan pengembangan prototipe mendapatkan skor terendah 88.
KOMPETIFKOMPETIF Penelitian ini menyimpulkan bahwa kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, namun kompetensi dan motivasi memiliki pengaruh positifPenelitian ini menyimpulkan bahwa kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, namun kompetensi dan motivasi memiliki pengaruh positif
Useful /
KJPUPIKJPUPI Analisis morfometrik daerah aliran sungai melibatkan kuantifikasi jaringan drainase dan parameter terkait seperti gradien dan relief. Geomorfologi kuantitatifAnalisis morfometrik daerah aliran sungai melibatkan kuantifikasi jaringan drainase dan parameter terkait seperti gradien dan relief. Geomorfologi kuantitatif
OJSOJS Penerapan model Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan Teaching at the Right Level (TARL) di SD Mukti Harjo Lor menunjukkan efektivitas yang tinggiPenerapan model Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan Teaching at the Right Level (TARL) di SD Mukti Harjo Lor menunjukkan efektivitas yang tinggi
KOMPETIFKOMPETIF BRI berfokus pada pengasuhan usaha mikro, kecil, dan menengah. Meskipun ada penurunan laba bersih selama pandemi, kinerja kesehatan bank BRI tetap tergolongBRI berfokus pada pengasuhan usaha mikro, kecil, dan menengah. Meskipun ada penurunan laba bersih selama pandemi, kinerja kesehatan bank BRI tetap tergolong
KOMPETIFKOMPETIF 670) dengan nilai t-count lebih besar dari t-tabel (1. 1) Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. 2) Disiplin Kerja670) dengan nilai t-count lebih besar dari t-tabel (1. 1) Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. 2) Disiplin Kerja