KJPUPIKJPUPI

Indonesian Journal of Science and TechnologyIndonesian Journal of Science and Technology

Dalam penelitian ini, dilakukan upaya untuk mempelajari analisis geomorfologis kuantitatif dan karakterisasi hidrologis dari 95 mikro-daerah aliran sungai (MWS) di daerah aliran sungai Baira, Himachal Pradesh, India, dengan luas 425,25 km². Untuk pertama kalinya di dunia, total 173 parameter morfometrik telah dihasilkan dalam satu daerah aliran sungai menggunakan data penginderaan jauh satelit (yakni IRS-P6 ResourceSAT-1 LISS-III, LandSAT-7 ETM , dan gabungan data LandSAT-8 PAN & OLI), model elevasi digital (yakni IRS-P5 CartoSAT-1 DEM, data ASTER DEM), serta peta topografi skala 1:50.000. Kesembilanpuluh lima mikro-daerah aliran sungai (MWS) di daerah aliran sungai Baira telah diprioritaskan melalui analisis morfometrik berbagai parameter morfometrik (yakni jaringan drainase, geometri dasar, analisis tekstur drainase, dan karakteristik relief). Penelitian ini secara bersamaan menegaskan pentingnya geomorfometri serta manfaat penginderaan jauh dan SIG untuk karakterisasi hidrologis daerah aliran sungai dan dengan demikian mendukung pengelolaan sumber daya dan lingkungan yang lebih baik.

Analisis morfometrik daerah aliran sungai melibatkan kuantifikasi jaringan drainase dan parameter terkait seperti gradien dan relief.Geomorfologi kuantitatif memiliki aplikasi penting dalam penyelidikan hidrologis yang berkaitan dengan regime aliran, laju erosi, serta produksi sedimen dari daerah aliran sungai.Penelitian ini menunjukkan peran penting analisis morfometrik dalam prediksi penyelidikan hidrologis, penilaian hasil sedimen, serta evaluasi laju erosi tanah, dengan memanfaatkan metode konvensional dan inovatif seperti penginderaan jauh dan SIG.

Pertama, perlu dilakukan penelitian tentang bagaimana perubahan tutupan lahan di mikro-daerah aliran Baira memengaruhi dinamika aliran permukaan dan potensi infiltrasi menggunakan pemodelan hidrologi berbasis GIS secara temporal. Kedua, penting untuk mengkaji hubungan antara struktur geologi teramati dan distribusi zona potensi hidrologis melalui pendekatan integratif antara data sebaran patahan dan model aliran bawah permukaan. Ketiga, perlu dikembangkan model prediktif untuk prioritas konservasi daerah aliran sungai dengan menggabungkan parameter morfometrik, curah hujan musiman, dan data penggunaan lahan historis agar rekomendasi pengelolaan sumber daya air lebih adaptif dan akurat dalam jangka panjang.

  1. Vol 2, No 1 (2017). ijost https v2i1 issue consists articles authors affiliated institutions countries... doi.org/10.17509/ijost.v2i1Vol 2 No 1 2017 ijost https v2i1 issue consists articles authors affiliated institutions countries doi 10 17509 ijost v2i1
File size2.51 MB
Pages24
DMCAReportReport

ads-block-test