JURNALFKIPUNTADJURNALFKIPUNTAD

Jurnal Akademika KimiaJurnal Akademika Kimia

Tempeh adalah makanan fermentasi tradisional Indonesia yang dikenal memiliki nilai gizi tinggi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi dampak konsentrasi ragi dan durasi fermentasi terhadap kadar air, protein, serta uji organoleptik tempe kedelai kuning dari Tojo Una-Una, Poso, dan Palu. Penelitian menggunakan rancangan faktorial 3 × 3 dengan konsentrasi ragi 1, 2, dan 3 gram serta durasi fermentasi 30, 48, dan 72 jam. Hasil menunjukkan kadar air tempe umumnya meningkat seiring waktu fermentasi memanjang dan konsentrasi ragi meningkat. Kadar protein tertinggi dicapai pada fermentasi 48 jam dengan 3 gram ragi di Palu (26,88%), sedangkan kadar terendah di Tojo Una-Una (18,55%). Uji organoleptik menunjukkan preferensi panelis terhadap tempe Poso. Metodologi dan temuan penelitian ini menjadi sumber pembelajaran kimia dalam bentuk LKPD.

Penelitian menunjukkan konsentrasi ragi optimal untuk tempe kedelai kuning adalah 2-3 gram, yang memenuhi parameter kimia (kadar air dan protein) serta menawarkan kualitas organoleptik unggul.Durasi fermentasi optimal berkisar 48-72 jam, tergantung kualitas kedelai lokal.Fermentasi 48 jam menghasilkan kadar protein ideal, sedangkan 72 jam meningkatkan kadar air dan mengubah tekstur.Validasi LKPD menunjukkan kecocokannya sebagai sumber pembelajaran.

Penelitian lanjutan dapat mengkaji pengaruh jenis ragi alternatif (misalnya Rhizopus oryzae vs. Rhizopus oligosporus) terhadap kualitas tempe. Selain itu, perlu diteliti pengaruh suhu lingkungan selama fermentasi terhadap kadar protein dan karakteristik organoleptik. Penelitian juga dapat menggali potensi penggunaan kacang-kacangan lain sebagai substrat tempe untuk meningkatkan variasi nutrisi dan daya tahan produk.

File size518.46 KB
Pages7
DMCAReportReport

ads-block-test