JURNALFKIPUNTADJURNALFKIPUNTAD

Jurnal Akademika KimiaJurnal Akademika Kimia

Kandungan flavonoid pada daun wungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff.) berpotensi sebagai tabir surya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi isolat senyawa flavonoid dari daun wungu dan menentukan nilai SPF. Langkah-langkah yang dilakukan meliputi ekstraksi, fraksinasi, uji fitokimia, pemisahan melalui kromatografi, identifikasi, dan uji SPF. Ekstraksi dilakukan dengan metanol, dilanjutkan fraksinasi menggunakan n-heksana dan diklorometana. Fraksi diklorometana dipilih untuk tahap pemisahan karena uji fitokimia menunjukkan intensitas warna yang kuat untuk kandungan flavonoid. Isolat (3,6 mg; hijau gelap; amorf; titik leleh 132–136 °C) diidentifikasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan metanol sebagai pelarut dan reagen pergeseran NaOH, AlCl₃, serta campuran AlCl₃ pekat dan HCl. Berdasarkan spektrum UV-Vis, isolat diperkirakan merupakan senyawa flavonoid golongan katekin yang memiliki gugus hidroksil pada posisi C-3 dan C-7 serta tidak memiliki gugus orto-hidroksi pada cincin B. Nilai SPF isolat sebesar 2,3244 pada konsentrasi 100 ppm ditentukan secara in vitro dan dihitung menggunakan persamaan Qian. Oleh karena itu, isolat dikategorikan sebagai tabir surya dengan tingkat perlindungan minimal.

Hasil karakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis memprediksi bahwa isolat FDi merupakan senyawa flavonoid golongan katekin, yaitu flavan 3,7-diol.Nilai SPF isolat FDi pada konsentrasi 100 ppm sebesar 2,25287.Senyawa isolat FDi dikategorikan sebagai tabir surya dengan perlindungan minimal.

Sebagai penelitian lanjutan, pertama dapat dilakukan studi kombinasi isolat katekin hasil ekstraksi daun wungu dengan ekstrak flavonoid atau senyawa fenolik lain untuk menguji potensi sinergis dalam meningkatkan nilai SPF serta merancang produk tabir surya alami yang memberikan perlindungan lebih efektif terhadap sinar UV. Kedua, perlu diteliti kestabilan fotokimia dan keamanan isolat katekin dalam formulasi krim atau lotion melalui uji sitotoksisitas pada kultur sel kulit manusia dan uji iritasi pada hewan percobaan sehingga tingkat keamanannya dapat dipastikan. Ketiga, penelitian dapat difokuskan pada optimalisasi proses isolasi dalam skala lebih besar dengan pemilihan pelarut ramah lingkungan dan penerapan teknik kromatografi kolom preparatif atau teknologi hijau untuk meningkatkan rendemen dan kemurnian isolat katekin, sehingga produksi isolat menjadi lebih efisien dan terjangkau. Dengan menggabungkan ketiga ide ini, diharapkan diperoleh data komprehensif mengenai efektivitas, keamanan, dan kelayakan isolat katekin sebagai bahan aktif dalam produk tabir surya alami.

File size275.23 KB
Pages8
DMCAReportReport

ads-block-test