STTSIMPSONSTTSIMPSON

Evangelikal: Jurnal Teologi InjiliEvangelikal: Jurnal Teologi Injili

Artikel ini dirancang dengan tujuan menelusuri contoh Esther dalam menuntut keadilan di hadapan kekuasaan. Keberanian Ratu Esther dalam Kitab Esther, khususnya tindakannya melawan Raja Ahasuerus tanpa undangan, merupakan representasi keberanian melawan potensi ketidakadilan. Keberanian Esther bukanlah keberanian buta melainkan keberanian yang dilengkapi strategi bijaksana. Studi ini melihat bagaimana tindakan Esther memengaruhi kepemimpinan modern dan bagaimana keberanian serta kebijaksanaan dapat menjadi contoh bagi komunitas Kristen dan pemimpin masa kini. Studi ini dapat menginspirasi kepemimpinan modern untuk berani mengajukan gugatan ketidakadilan terhadap penguasa. Penelitian menggunakan metode penelitian religius untuk menanggapi ketidakadilan di hadapan kekuasaan yang mengancam bangsa Yahudi di bawah pemerintahan Raja Ahasuerus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memerangi ketidakadilan harus disertai strategi bijaksana dan kepercayaan pada providensi Tuhan bagi bangsa Yahudi dengan kembali pada prinsip moral dan nilai. Penelitian ini memberikan kontribusi berupa refleksi teologis bagi perempuan Kristen untuk meneladani Esther dalam menghadapi ketidakadilan di Indonesia.

Penelitian ini menegaskan bahwa kebijaksanaan dan diplomasi merupakan kunci dalam menghadapi ketidakadilan, dimana kebijaksanaan memungkinkan pengambilan keputusan tepat dan diplomasi memfasilitasi dialog dengan pihak berkuasa.Esther digambarkan sebagai tokoh perempuan yang menggabungkan iman, keberanian moral, dan strategi bijaksana untuk menantang kekuasaan otoriter tanpa mengganggu struktur patriarki, sehingga menjadi model kepemimpinan profetik yang adaptif bagi perempuan Kristen Indonesia.Melalui contoh Esther, kepemimpinan perempuan dapat berkembang secara etis, kontekstual, dan berlandaskan iman, serta menjadi suara profetik dalam memperjuangkan keadilan sosial dan martabat manusia.

Penelitian selanjutnya dapat menyelidiki persepsi perempuan Kristen Indonesia terhadap model kepemimpinan yang diinspirasi oleh Esther, dengan membandingkan respons di berbagai wilayah geografis dan latar belakang budaya untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memperkuat atau menghambat penerapannya. Selanjutnya, studi eksperimental dapat menguji efektivitas pelatihan diplomasi strategis berbasis narasi Esther dalam meningkatkan partisipasi politik perempuan, mengukur perubahan sikap, pengetahuan, dan tindakan konkrit dalam arena publik. Akhirnya, penelitian interfaith dapat mengevaluasi peran kolaborasi lintas agama dalam memajukan keadilan sosial menggunakan cerita Esther sebagai kerangka kerja bersama, menelusuri bagaimana nilai-nilai teologis dapat diintegrasikan ke dalam kebijakan publik dan program pemberdayaan komunitas secara lebih luas.

  1. Melampaui Eksegesis dan Eisegesis: Tinjauan Kritis terhadap Hermeneutika Teologi Pembebasan | Kriswanto... stt-su.ac.id/e-journal/index.php/immanuel/article/view/10Melampaui Eksegesis dan Eisegesis Tinjauan Kritis terhadap Hermeneutika Teologi Pembebasan Kriswanto stt su ac e journal index php immanuel article view 10
  2. One moment, please.... moment please wait request verified doi.org/10.47543/efata.v9i2.100One moment please moment please wait request verified doi 10 47543 efata v9i2 100
  3. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili. esther stand against injustice theology women political evangelikal... doi.org/10.46445/ejti.v9i2.954Evangelikal Jurnal Teologi Injili esther stand against injustice theology women political evangelikal doi 10 46445 ejti v9i2 954
  1. #kepemimpinan perempuan#kepemimpinan perempuan
File size347.71 KB
Pages20
DMCAReportReport

ads-block-test