USKUSK

Studies in English Language and EducationStudies in English Language and Education

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi upaya yang dilakukan oleh guru Bahasa Inggris bersertifikat dalam pengajaran membaca, karena membaca dianggap sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan akademik. Penelitian deskriptif kualitatif diterapkan; subjeknya dua guru Bahasa Inggris di Banda Aceh dan instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara. Pertanyaan wawancara disesuaikan dari Fletcher et al. (2012) yang berfokus pada kurikulum, persiapan guru, metodologi pengajaran, instruksi pengajaran, materi pengajaran autentik, persepsi guru terhadap sikap membaca siswa, hambatan dalam pengajaran membaca, dan strategi pengajaran untuk membantu pembaca tidak efektif. Wawancara mengungkapkan bahwa upaya yang dilakukan guru memainkan peran penting dalam membantu siswa mencapai kompetensi membaca. Sikap siswa terhadap membaca juga penting dalam proses pengajaran–belajar. Strategi yang diterapkan oleh guru terhadap siswa yang tidak membaca efektif tidak sejalan dengan strategi yang disarankan oleh beberapa ahli: guru seharusnya mengajarkan strategi membaca dengan minat, memprediksi makna, mengembangkan pengetahuan tentang topik, dan seterusnya. Strategi‑strategi tersebut tidak dilaksanakan karena kondisi dan situasi lingkungan pengajaran. Secara singkat, upaya yang tepat oleh guru untuk meningkatkan lingkungan belajar dapat membantu siswa mencapai kompetensi membaca yang lebih baik.

Penelitian ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan guru dan sikap siswa secara bersama‑sama merupakan penentu utama keberhasilan pengajaran membaca.Persiapan yang matang, instruksi yang jelas, metodologi dan strategi yang terbukti membantu siswa memperoleh kompetensi membaca yang lebih baik.Oleh karena itu, keberhasilan belajar membaca memerlukan kerja sama tim antara guru dan siswa.

Pertama, penelitian lanjutan dapat memusatkan perhatian pada bagaimana penggunaan instruksi campuran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris memengaruhi pemahaman bacaan pada siswa EFL; pertanyaan utama dapat berupa seberapa efektif pendekatan hibrid ini dalam menumbuhkan keterampilan analisis teks. Kedua, studi yang menilai efektivitas metode belajar kooperatif—khususnya model Jigsaw dan Two‑Stay Two‑Stray—dapat mengidentifikasi strategi yang paling memotivasi siswa yang kurang aktif dalam membaca, sekaligus menilai dinamika interaksi kelompok dan hasil pembelajaran. Ketiga, pengembangan dan evaluasi bahan ajar autentik yang diambil dari pengalaman sehari‑hari siswa dapat diteliti untuk mengetahui dampaknya terhadap keterlibatan, rasa kepemilikan teks, dan peningkatan kompetensi membaca secara sistematis. Keempat, pengaruh sesi remedial setelah pelajaran reguler terhadap peningkatan kemampuan membaca siswa dengan tingkat keterampilan rendah perlu diselidiki lebih lanjut, mengingat guru mencatat bahwa remedial menyediakan waktu kritis bagi pembaca tidak efektif. Kelima, kebaruan penelitian tentang integrasi media digital (video, audio) dan materi tulisan asli dalam satu sesi belajar dapat menawarkan pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap materi, sekaligus menilai efektivitas kombinasi multimedia dalam memperkuat strategi membaca. Dengan merancang eksperimen terkontrol dan mengumpulkan data kualitatif serta kuantitatif, hasil‑hasil tersebut dapat membantu pendidik menyesuaikan pendekatan pengajaran yang lebih adaptif dan kontekstual, meningkatkan motivasi serta kualitas belajar membaca di sekolah‑sekolah EFL.

  1. The Matters in Teaching Reading Comprehension to EFL Students | Natsir | Studies in English Language... doi.org/10.24815/siele.v3i1.3390The Matters in Teaching Reading Comprehension to EFL Students Natsir Studies in English Language doi 10 24815 siele v3i1 3390
  1. #mahasiswa bahasa inggris#mahasiswa bahasa inggris
  2. #guru bahasa inggris#guru bahasa inggris
File size484.9 KB
Pages14
DMCAReportReport

ads-block-test