KKPKKP
Koi herpesvirus (KHV) merupakan salah satu patogen utama pada koi dan ikan mas yang menyebabkan mortalitas tinggi serta kerugian ekonomi bagi petani. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas vaksin DNA KHV glikoprotein-11 (GP-11) dan membandingkannya dengan vaksin DNA KHV glikoprotein-25 (GP-25). Vaksin berupa plasmid DNA telanjang diberikan melalui injeksi intramuskular pada koi berumur tiga bulan. Ikan dibagi menjadi enam kelompok, yaitu kelompok tidak divaksin (kontrol negatif C- dan kontrol positif C ), serta kelompok divaksin dengan dosis 2,5 µg/100 µL GP-11 (kelompok 1), 7,5 µg/100 µL GP-11 (kelompok 2), 12,5 µg/100 µL GP-11 (kelompok 3), dan 12,5 µg/100 µL GP-25 (kelompok 4). Pada hari ke-42 pasca vaksinasi, semua ikan pada tiap kelompok diuji tantangan dengan menyuntikkan KHV dengan titer 10⁻³ FID₅₀. Jumlah ikan mati dihitung setiap hari selama 30 hari pasca tantangan. Hasil menunjukkan bahwa ikan yang divaksin memiliki tingkat kelangsungan hidup 83,33%–93,33% (kelompok 2, 3, dan 4). Hal ini mengindikasikan bahwa vaksin DNA KHV GP-11 memiliki efektivitas tinggi. Sebagai kesimpulan, aplikasi dosis 7,5 µg/100 µL vaksin DNA GP-11 memberikan efektivitas yang setara dengan dosis 12,5 µg/100 µL GP-25 terkait respons imun melawan infeksi KHV.
Aplikasi dosis 7,5 µg/100 µL vaksin DNA GP-11 memiliki efektivitas yang setara dengan dosis 12,5 µg/100 µL GP-25 dalam merangsang respons imun terhadap infeksi KHV.Hal ini didukung oleh respons imun seluler dan humoral yang kemungkinan bekerja secara sinergis untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup ikan yang divaksin.Oleh karena itu, vaksin DNA GP-11 layak digunakan untuk mencegah mortalitas tinggi pada koi yang terinfeksi KHV.
Penelitian selanjutnya dapat menyelidiki efektivitas vaksin DNA GP‑11 pada spesies ikan karper lain serta pada variasi suhu air yang mencerminkan kondisi budidaya di berbagai daerah, sehingga dapat diketahui apakah perlindungan yang diberikan tetap konsisten di lingkungan berbeda. Selanjutnya, penting untuk mengevaluasi metode pemberian vaksin alternatif, seperti pemberian melalui pakan atau rendaman (immersion), yang berpotensi mempermudah aplikasi pada skala komersial dan mengurangi stres pada ikan dibandingkan injeksi intramuskular. Terakhir, penelitian jangka panjang diperlukan untuk mempelajari durasi perlindungan yang dihasilkan oleh vaksin GP‑11, termasuk penentuan jadwal dosis booster dan efektivitasnya dalam kondisi lapangan selama satu tahun atau lebih, sehingga strategi vaksinasi dapat dioptimalkan untuk menjaga kelangsungan hidup populasi koi secara berkelanjutan. Dengan menjawab tiga pertanyaan penelitian tersebut, diharapkan dapat memperluas penerapan vaksin DNA GP‑11 secara efektif dan efisien dalam industri akuakultur.
| File size | 336.37 KB |
| Pages | 9 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
MARANATHAMARANATHA Penambahan minyak esensial biji pala (Myristica fragrans) terbukti mengurangi dampak negatif tersebut, mendukung teori aktivitas acetylcholinesterase inhibitorPenambahan minyak esensial biji pala (Myristica fragrans) terbukti mengurangi dampak negatif tersebut, mendukung teori aktivitas acetylcholinesterase inhibitor
MARANATHAMARANATHA Kelompok I kontrol normal (pakan standar), kelompok II, III, dan IV diberi ekstrak etanol daun Afrika dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB,Kelompok I kontrol normal (pakan standar), kelompok II, III, dan IV diberi ekstrak etanol daun Afrika dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB,
KKPKKP Tiga ratus ikan uji (10,38 ± 1,25 g) dipelihara dalam 126 L wadah plastik dengan aerasi, serta diberi pakan dua kali sehari. Setelah 14 hari adaptasi,Tiga ratus ikan uji (10,38 ± 1,25 g) dipelihara dalam 126 L wadah plastik dengan aerasi, serta diberi pakan dua kali sehari. Setelah 14 hari adaptasi,
KKPKKP Setiap perlakuan diulang tiga kali. Embrio yang ditransfeksi ditetaskan dalam wadah (volume 1 L). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penetasanSetiap perlakuan diulang tiga kali. Embrio yang ditransfeksi ditetaskan dalam wadah (volume 1 L). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penetasan
Useful /
MARANATHAMARANATHA Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara kebersihan alat salat dengan kejadian skabies (p=0,328). Seluruh asrama melebihi standar kepadatan hunianTidak ditemukan hubungan yang signifikan antara kebersihan alat salat dengan kejadian skabies (p=0,328). Seluruh asrama melebihi standar kepadatan hunian
MARANATHAMARANATHA Namun, kadar testosteron yang berlebihan dapat mengganggu fungsi menstruasi, meskipun memiliki efek positif terhadap kesehatan tulang. Temuan ini menunjukkanNamun, kadar testosteron yang berlebihan dapat mengganggu fungsi menstruasi, meskipun memiliki efek positif terhadap kesehatan tulang. Temuan ini menunjukkan
UNHASUNHAS Karena proses panjang yang terlibat di pengadilan pidana dan perdata, terkadang upaya penegakan hukum dan dana yang dikeluarkan menjadi sia-sia karenaKarena proses panjang yang terlibat di pengadilan pidana dan perdata, terkadang upaya penegakan hukum dan dana yang dikeluarkan menjadi sia-sia karena
KKPKKP Total asam lemak juga cenderung meningkat dengan meningkatnya dosis injeksi hormon, namun, jantan yang diablasi memiliki kandungan total asam lemak yangTotal asam lemak juga cenderung meningkat dengan meningkatnya dosis injeksi hormon, namun, jantan yang diablasi memiliki kandungan total asam lemak yang