SAINTEKMUSAINTEKMU

Jurnal VisualikaJurnal Visualika

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah aplikasi kompas kiblat digital yang dapat digunakan oleh penyandang tunanetra berbasis platform Android. Kebutuhan akan aplikasi kompas kiblat yang dapat diakses oleh tunanetra sangat penting, mengingat pentingnya arah kiblat dalam melaksanakan ibadah bagi umat Muslim. Namun, aplikasi kompas kiblat yang tersedia saat ini umumnya dirancang untuk pengguna yang memiliki penglihatan normal, sehingga tidak memenuhi kebutuhan penyandang tunanetra.. . Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan aplikasi kompas kiblat digital ini adalah metode pengembangan perangkat lunak berdasarkan tahapan SDLC (Software Development Life Cycle). Tahap-tahap dalam SDLC yang diterapkan meliputi analisis kebutuhan, perancangan sistem, pengembangan aplikasi, pengujian, dan pemeliharaan. Selain itu, penelitian ini juga melibatkan studi literatur, pengumpulan data tentang kebutuhan dan preferensi penyandang tunanetra, serta pengujian aplikasi dengan partisipasi aktif dari penyandang tunanetra sebagai pengguna yang diuji coba.. . Aplikasi ini dilengkapi dengan antarmuka pengguna yang ramah pengguna dan aksesibilitas yang optimal untuk memenuhi kebutuhan pengguna dengan keterbatasan penglihatan. Aplikasi ini dapat membantu penyandang tunanetra dalam menentukan arah kiblat secara akurat dan dapat diandalkan, sehingga memudahkan mereka dalam melaksanakan ibadah dengan tepat. Aplikasi ini memberikan manfaat signifikan bagi penyandang tunanetra dalam menjalankan ibadah secara mandiri dan lebih mudah.

Aplikasi kompas kiblat digital berbasis Android dikembangkan dengan antarmuka sederhana dan fitur aksesibilitas seperti suara dan getaran, sehingga memungkinkan penyandang tunanetra menggunakan aplikasi secara mandiri tanpa bantuan visual.Fitur penting yang diimplementasikan meliputi kalibrasi otomatis untuk memastikan akurasi arah kiblat serta umpan balik suara dan getaran ketika perangkat telah mengarah dengan benar.Selain itu, aplikasi memanfaatkan sensor kompas otomatis, penyesuaian deklinasi magnetik, dan data GPS untuk memperoleh hasil yang presisi tinggi dan mempertimbangkan anomali magnetik.

Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi bagaimana penerapan perintah suara lanjutan yang disesuaikan dengan variasi aksen dan intonasi dapat meningkatkan keakuratan dan kenyamanan penggunaan aplikasi kompas kiblat digital oleh penyandang tunanetra. Selain itu, penting untuk menguji performa aplikasi di berbagai kondisi lingkungan—seperti lokasi indoor dengan struktur bangunan tebal, area luar saat cuaca buruk, dan ruang terbuka—untuk memahami pengaruh gangguan sinyal GPS dan medan magnet lokal terhadap akurasi penentuan arah kiblat. Di sisi perangkat, studi lanjut dapat difokuskan pada interoperabilitas aplikasi di berbagai merek serta model smartphone, termasuk perangkat dengan spesifikasi rendah dan versi Android berbeda, untuk mengidentifikasi faktor teknis yang memengaruhi kestabilan, kompatibilitas, dan respons suara/getaran. Dengan menggabungkan ketiga ide penelitian ini, diharapkan dapat diperoleh rekomendasi pengembangan teknis yang lebih matang dan pedoman implementasi yang bermanfaat bagi pengembang, fasilitator aksesibilitas, serta komunitas tunanetra. Interaksi langsung dengan pengguna tunanetra selama uji coba lapangan juga perlu diintegrasikan sebagai komponen penelitian untuk menggali preferensi dan tantangan pengguna, sehingga hasil penelitian dapat mencerminkan kebutuhan nyata di lapangan.

File size547.67 KB
Pages15
DMCAReportReport

ads-block-test