UINUIN

AHKAM : Jurnal Ilmu SyariahAHKAM : Jurnal Ilmu Syariah

Pandangan-pandangan keagamaan Pemerintah Indonesia yang dikenal dengan istilah official Islam selama ini masih cenderung maskulin dan patriarki dalam menetapkan hukum. Penyelenggaraan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) memunculkan perspektif baru terkait gender di tengah dominannya maskulinitas official Islam tersebut. Artikel ini menganalisis peran dan posisi KUPI di tengah dominansi maskulinitas official Islam di Indonesia. Melalui pendekatan content analysis dan teori konstruksi pengetahuan Charles Peirce, penulis berargumen bahwa KUPI telah berhasil menjadi pusat reproduksi otoritas ulama perempuan di Indonesia.

Konstruksi hukum Islam selama ini didominasi oleh sifat maskulin dan patriarkal, sehingga interpretasi agama cenderung merugikan perempuan.KUPI telah berhasil menjadi pusat reproduksi otoritas ulama perempuan dengan mereinterpretasi aturan pemerintah yang maskulin.Peran KUPI dalam merevisi official Islam berdampak signifikan pada perubahan kebijakan hukum islam yang lebih inklusif.

Penelitian lanjutan dapat membandingkan metodologi KUPI dengan organisasi serupa di negara Muslim lain untuk mengeksplorasi dampak global islam feminis. Selain itu, perlu dikaji lebih dalam bagaimana fatwa KUPI diterima masyarakat tradisionalis di daerah pedesaan Indonesia. Pemetaan peran ulama perempuan dalam pengambilan keputusan publik secara partisipatif juga menjadi topik penting untuk memahami transformasi struktural gender dalam hukum islam.

  1. Revisioning Official Islam in Indonesia: The Role of Women Ulama Congress in Reproducing Female Authority... doi.org/10.15408/ajis.v24i1.34744Revisioning Official Islam in Indonesia The Role of Women Ulama Congress in Reproducing Female Authority doi 10 15408 ajis v24i1 34744
  1. #islamic law#islamic law
File size461.43 KB
Pages18
DMCAReportReport

ads-block-test