ITBITB
Journal of Engineering and Technological SciencesJournal of Engineering and Technological SciencesKebutuhan untuk lebih mengkuantifikasi variabilitas kekuatan geser tanah dan hubungannya dengan faktor keamanan semakin meningkat di Indonesia. Namun, aspek ini belum dipelajari secara mendalam. Tulisan ini mengajukan usaha untuk mengkuantifikasi variabilitas kekuatan geser tak terkonsolidasi dan hubungannya dengan faktor keamanan pada deposit aluvial di wilayah Doplang, Jawa Tengah, Indonesia. Diperoleh hubungan antara kekuatan geser tak terkonsolidasi (su) dan nilai N-SPT pada deposit tersebut, yaitu su = 3,4 N-SPT. Variabilitas kekuatan geser tak terkonsolidasi dikuantifikasi menggunakan koefisien variasi, s/μ (simpangan baku sampel s dibagi rata-rata μ), dari kekuatan geser yang dikorelasikan dengan N-SPT. Variabilitas ini diteliti untuk tanah dekat permukaan, dengan nilai s/μ berkisar antara 0,15 hingga 0,25. Perkembangan nilai s/μ menunjukkan kecenderungan mengikuti distribusi normal dan lognormal. Selanjutnya, dikembangkan hubungan antara koefisien variasi, probabilitas kegagalan, dan faktor keamanan dalam hal kekuatan tanah untuk distribusi normal dan lognormal. Untuk nilai s/μ dekat permukaan, diperoleh pula hubungan antara probabilitas kegagalan dan faktor keamanan.
Secara geologis, wilayah Doplang terdiri atas material aluvial Kuarter dan diperoleh korelasi antara kekuatan geser tak terkonsolidasi (su) dengan nilai N-SPT dalam persamaan su = 3,4 N-SPT, dengan koefisien variasi (s/μ) antara 0,15–0,25 di dekat permukaan.Berdasarkan uji kesesuaian distribusi, fungsi normal dan lognormal terbukti paling tepat menggambarkan sebaran kekuatan geser tak terkonsolidasi pada deposit tersebut.Hubungan antara probabilitas kegagalan dan faktor keamanan menunjukkan bahwa variasi fungsi distribusi memengaruhi nilai faktor keamanan dan semakin rendah probabilitas kegagalan, semakin tinggi faktor keamanan yang diperlukan.
Penelitian lanjutan sebaiknya difokuskan pada perluasan kumpulan data kekuatan geser tak terkonsolidasi dengan melakukan lebih banyak pengujian UU triaksial pada berbagai titik bor di deposit aluvial yang memiliki perbedaan karakteristik tanah, sehingga ketidakpastian dalam hubungan transformasi su–N-SPT dapat diminimalkan. Selanjutnya, studi komparatif lintas distribusi statistik normal, lognormal, gamma, eksponensial, dan lainnya perlu dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan masing-masing fungsi distribusi dalam memodelkan sebaran variabilitas kekuatan geser pada berbagai kedalaman dan kondisi geologi aluvial yang berbeda. Selain itu, perlu dikembangkan simulasi Monte Carlo yang memanfaatkan variasi parameter model transformasi su–N-SPT dan koefisien variasi s/μ untuk mengkaji pengaruh ketidakpastian data terhadap penentuan faktor keamanan secara probabilistik. Ketiga arah penelitian ini diharapkan dapat memperkuat dasar data laboratorium dan metode analisis statistik pada deposit aluvial, serta menghasilkan rekomendasi faktor keamanan yang lebih andal dan sesuai dengan kondisi lapangan, sehingga desain fondasi dan struktur geoteknik di Indonesia memiliki tingkat keselamatan yang lebih terukur.
- Characteristics of Rainfall-Induced Slope Instability in Cisokan Region, Indonesia | Journal of Engineering... doi.org/10.5614/j.eng.technol.sci.2021.53.5.4Characteristics of Rainfall Induced Slope Instability in Cisokan Region Indonesia Journal of Engineering doi 10 5614 j eng technol sci 2021 53 5 4
- Mechanical Behavior of Dam Foundation with Vertical Sand Drain, Case Study: Sombar Dam | Journal of Engineering... doi.org/10.5614/j.eng.technol.sci.2019.51.3.6Mechanical Behavior of Dam Foundation with Vertical Sand Drain Case Study Sombar Dam Journal of Engineering doi 10 5614 j eng technol sci 2019 51 3 6
| File size | 1.12 MB |
| Pages | 12 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
UNILAUNILA Data dianalisis menggunakan Indeks Shannon Wiener, indeks kesamaan komunitas, dan kemerataan jenis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai keanekaragamanData dianalisis menggunakan Indeks Shannon Wiener, indeks kesamaan komunitas, dan kemerataan jenis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai keanekaragaman
UNILAUNILA Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2016 di Resort Batulima KPHL VIII Batutegi, melalui pengisian kuisioner oleh 98 petani respondenPengambilan data dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2016 di Resort Batulima KPHL VIII Batutegi, melalui pengisian kuisioner oleh 98 petani responden
UNILAUNILA Penyimpanan entres jati dalam media pelepah pisang ambon selama enam hari dapat mempertahankan keberhasilan okulasi sebesar 66,67%. Penyimpanan selamaPenyimpanan entres jati dalam media pelepah pisang ambon selama enam hari dapat mempertahankan keberhasilan okulasi sebesar 66,67%. Penyimpanan selama
UNILAUNILA Data dikumpulkan menggunakan dua metode; Adlibittum sampling dan Scans sampling di kandang penangkaran PT GMP pada Januari 2016. Berdasarkan hasil penelitian,Data dikumpulkan menggunakan dua metode; Adlibittum sampling dan Scans sampling di kandang penangkaran PT GMP pada Januari 2016. Berdasarkan hasil penelitian,
Useful /
ITBITB Selain itu, laju korosi meningkat dengan peningkatan laju pengadukan pada suhu konstan karena peningkatan koefisien difusi oksigen. Persamaan Levich digunakanSelain itu, laju korosi meningkat dengan peningkatan laju pengadukan pada suhu konstan karena peningkatan koefisien difusi oksigen. Persamaan Levich digunakan
ITBITB Cangkang telur ayam mampu menurunkan Pb hingga 92,3% pada kondisi optimum. Ukuran partikel lebih halus dan waktu kontak lebih lama meningkatkan efisiensiCangkang telur ayam mampu menurunkan Pb hingga 92,3% pada kondisi optimum. Ukuran partikel lebih halus dan waktu kontak lebih lama meningkatkan efisiensi
UNILAUNILA Jenis pakan drop in yang diberikan pengelola terdiri atas pakan utama berupa hijauan yang terdiri dari rumput dan daun, pakan konsentrat berupa dedak padi,Jenis pakan drop in yang diberikan pengelola terdiri atas pakan utama berupa hijauan yang terdiri dari rumput dan daun, pakan konsentrat berupa dedak padi,
UNILAUNILA Meningkatnya kandungan karbondioksida (CO2) serta berkurangnya luas hutan sebagai penyerap CO2 di atmosfer merupakan penyebab pemanasan global. Salah satuMeningkatnya kandungan karbondioksida (CO2) serta berkurangnya luas hutan sebagai penyerap CO2 di atmosfer merupakan penyebab pemanasan global. Salah satu