UGMUGM

Gadjah Mada International Journal of BusinessGadjah Mada International Journal of Business

Tujuan penelitian ini adalah menguji hubungan antara praktik CSR dengan informasi asimetris dan kinerja ESG dengan informasi asimetris. Kami menduga bahwa pengungkapan informasi non-keuangan dapat mengurangi tingkat informasi asimetris. Menggunakan data dari dua negara, Indonesia (Asia) dan Portugal (Eropa), kami menganalisis 37 perusahaan selama periode 2012 hingga 2016. Praktik CSR diukur melalui laporan CSR (CSR_Rep), komite CSR (CSR_com), jaminan CSR (CSR_ass), dan adopsi GRI, sementara kinerja ESG diwakili oleh skor pilar lingkungan (ENVscr), sosial (SOCscr), dan tata kelola (GOVscr) dari database Thomson Reuters ASSET4. Spread bid-ask digunakan sebagai indikator informasi asimetris. Hasil empiris menunjukkan bahwa hanya variabel GRI dan SOCscr yang memiliki hubungan negatif dan signifikan dengan spread bid-ask, sementara variabel lainnya menunjukkan hubungan negatif tetapi tidak signifikan secara statistik. Hasil menunjukkan bahwa praktik CSR dan kinerja ESG secara simultan lemah terkait dengan informasi asimetris, namun hubungan ini menjadi lebih kuat ketika menggunakan variabel independen yang di-lag. Kami menyimpulkan bahwa informasi mengenai praktik pelaporan CSR dan skor kinerja ESG memerlukan selang waktu untuk sepenuhnya diserap oleh pelaku pasar dan tercermin dalam perubahan harga bid-ask.

Praktik CSR dan kinerja ESG secara simultan memiliki hubungan lemah dengan informasi asimetris, dan hanya GRI serta SOCscr yang menunjukkan asosiasi signifikan secara statistik.Hubungan antara CSR, ESG, dan informasi asimetris menjadi lebih kuat ketika menggunakan variabel independen yang di-lag, menunjukkan bahwa pasar memerlukan waktu untuk menyerap informasi non-keuangan.Oleh karena itu, pelaporan CSR dan skor ESG perlu didiseminasikan secara konsisten dan tepat waktu agar dapat secara efektif mengurangi informasi asimetris di pasar modal.

Penelitian lanjutan dapat menguji apakah pelaporan CSR dan kinerja ESG yang diterbitkan secara kuartalan dapat lebih cepat mengurangi informasi asimetris dibandingkan pelaporan tahunan, karena informasi yang lebih sering dirilis mungkin lebih mudah diserap oleh investor. Selain itu, penelitian ini bisa dikembangkan dengan membandingkan dampak pelaporan CSR yang dijamin oleh auditor independen versus yang tidak dijamin, untuk melihat apakah validasi eksternal benar-benar meningkatkan kepercayaan pasar dan mengurangi spread bid-ask. Terakhir, perlu diteliti bagaimana perbedaan budaya dan regulasi antara negara berkembang dan maju memengaruhi cara investor menafsirkan informasi ESG, misalnya dengan menganalisis perilaku investor institusional asing yang berinvestasi di perusahaan Indonesia dan Portugal, serta sejauh mana mereka memperhatikan skor sosial dibandingkan lingkungan atau tata kelola dalam pengambilan keputusan investasi mereka.

  1. Managing Public Impressions: Environmental Disclosures in Annual Reports - ScienceDirect. managing public... doi.org/10.1016/S0361-3682(97)00008-1Managing Public Impressions Environmental Disclosures in Annual Reports ScienceDirect managing public doi 10 1016 S0361 3682 97 00008 1
  2. Home Page. home page foundation profit organization govern digital object identifier system behalf agencies... Doi.OrgHome Page home page foundation profit organization govern digital object identifier system behalf agencies Doi Org
  3. Validate User. validate user sorry experiencing unusual traffic time please help confirm robot take content... doi.org/10.1108/AAAJ-03-2016-2447Validate User validate user sorry experiencing unusual traffic time please help confirm robot take content doi 10 1108 AAAJ 03 2016 2447
  4. CSR Reports, CSR Disclosure Quality, and Corporate Reputations: A Systematic Literature Review | Indonesian... doi.org/10.28992/IJSAM.V4I1.166CSR Reports CSR Disclosure Quality and Corporate Reputations A Systematic Literature Review Indonesian doi 10 28992 IJSAM V4I1 166
File size577.85 KB
Pages27
DMCAReportReport

ads-block-test