Publisher

UPIUPI

Journal Indonesian Journal of Science and TechnologyIndonesian Journal of Science and Technology Abstract

Perusahaan accrediting dan dewan teknik di seluruh dunia menetapkan sejumlah syarat kualifikasi dan kriteria akreditasi guna memastikan kualitas lulusan dan program studi teknik. Salah satu persyaratan tersebut adalah kurikulum teknik. Banyak kurikulum teknik tradisional yang mengalami kesulitan dan beban untuk memenuhi minimal akademik kepatuhan akreditasi karena kurikulum tersebut kurang inovatif serta tidak mengintegrasikan atribut lulusan interpersonal seperti pribadi, kerja tim, kewirausahaan, pengembangan keterampilan hidup dan kesejahteraan emosional. Hal ini akhirnya menyebabkan penundaan atau bahkan penolakan akreditasi. Untuk mengatasi masalah ini, inisiatif CDIO dianggap sebagai alat ideal untuk memastikan keberhasilan akreditasi. Standar CDIO, silabus, kurikulum teknik, dan hasil belajar tidak hanya memenuhi apa yang dituntut lembaga akreditasi, melainkan juga menawarkan kurikulum inovatif dengan fokus pada keterampilan kognitif tingkat tinggi dalam konteks siklus hidup; fase Conceiving‑Designing‑Operating‑Implementing. Penelitian ini memaparkan pengalaman pendidikan teknik yang berhasil dari Fakultas Teknik/Taylors University dan bagaimana inisiatif CDIO berkontribusi tidak hanya pada keberhasilan akreditasi tetapi juga pada pembentukan kurikulum teknik inovatif baru. Kurikulum baru yang diadopsi bersifat inovatif, praktis, dan berbasis proyek untuk mencapai pembelajaran terintegrasi di mana pengetahuan spesifik disiplin dan keterampilan CDIO dipelajari secara simultan.

Conclusion

Akreditasi program teknik masih menjadi tantangan bagi lembaga pendidikan tinggi, namun dapat dicapai dengan pendekatan sistematis.Implementasi kerangka kerja CDIO dan pembelajaran berbasis proyek telah terbukti efektif, menyediakan kurikulum terintegrasi, memupuk staf profesional, serta memenuho kriteria penyelia.Sejak periode 2009‑2013, Fakultas Teknik terus mengembangkan kurikulum dengan metode inovatif seperti GCSP, EUFORIA, Kerangka Kurikulum Taylor, dan program SHINE untuk menghadapi kebutuhan industri masa depan.

Future Research

Penelitian selanjutnya dapat mengkaji dampak modul kompetensi pengembangan Project‑Based Learning (PBL) berbasis industri terhadap pencapaian soft skill dan kompetensi profesional yang diharapkan dinilai BEM. Selanjutnya, percobaan pemanfaatan platform virtual laboratory dalam pelaksanaan fase CDIO (Conceive‑Design‑Implement‑Operate) dapat diteliti untuk memeriksa pemahaman konseptual mahasiswa serta peningkatan keterlibatan belajar. Penelitian longitudinal yang melacak proses re‑evaluasi akreditasi pada tahun 2024‑2026 dapat membantu mengidentifikasi faktor keberlanjutan kurikulum dan kebutuhan penyesuaian dinamis terhadap tuntutan industri. Kombinasi ketiga arah studi ini dapat menghasilkan rekomendasi terintegrasi bagi pengembang kurikulum dalam menyesuaikan program pendidikan ke jalur masa depan yang lebih responsif terhadap evolusi teknologi dan pasar tenaga kerja.

Metadata

File size	611.11 KB
Pages	12
DMCA	ReportReport