UPIUPI

Indonesian Journal of Science and TechnologyIndonesian Journal of Science and Technology

Kontaminasi air tanah oleh nitrat menjadi masalah global, terutama di wilayah pertanian di Maroko. Penelitian ini bertujuan menurunkan konsentrasi nitrat dalam air tanah menggunakan dua proses membran, yaitu elektrodialisis (ED) dan nanofiltrasi (NF), serta membandingkan efisiensi kedua teknologi tersebut dari segi penghilangan ion nitrat, biaya proses, dan kualitas air akhir. Hasil menunjukkan bahwa ED dapat mencapai standar WHO dengan demineralisasi 15 % dan 98 % pengembalian, sedangkan NF menghilangkan 90 % nitrat tetapi memerlukan remineralisasi. Perbandingan menunjukkan keduanya memiliki performa mendekati, dengan NF sedikit lebih murah namun ED lebih fleksibel terhadap variasi kadar nitrat.

Penelitian ini berhasil memvalidasi bahwa denitrasi air tanah dapat dilakukan baik dengan elektrodialisis maupun nanofiltrasi.Elektrodialisis menggunakan pasang membran ACS/CMX memperoleh demineralisasi 15 % dan recovery 98 % dengan biaya 0,061 €/m³, serta kualitas fisiko‑kimia yang memuaskan.Sedangkan nanofiltrasi menghilangkan 90 % nitrat, mencapai 89 % recovery, namun memerlukan remineralisasi.biaya 0,046 €/m³, sedikit lebih ekonomis, namun hasilnya lebih berdemineralisasi.

1. Meneliti sistem hybrid yang menggabungkan elektrodialisis dan nanofiltrasi dengan membran selektif khusus untuk nitrat guna meningkatkan efisiensi pengurangan; 2. Mengembangkan perangkat monitoring real‑time untuk memantau fouling membran dan parameter operasional di lantai produksi sehingga dapat mengoptimalkan kondisi operasi secara otomatis; 3. Melakukan analisis life‑cycle cost dengan memasukkan sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya, dalam operasi elektrodialisis dan nanofiltrasi, guna mengurangi jejak karbon dan biaya operasional jangka panjang.

File size1005.15 KB
Pages14
DMCAReportReport

ads-block-test