UPIUPI

Indonesian Journal of Science and TechnologyIndonesian Journal of Science and Technology

Proses biologis secara luas digunakan untuk pengolahan limbah cair karena jejak organik yang rendah, biaya ekonomi yang layak, dan efisiensi pengolahan yang tinggi. Rotating Biological Contactors (RBC), sebuah proses biologis bertumbuh terpasang, menawarkan keuntungan biaya operasional rendah, konfigurasi dan struktur sederhana, pengurangan jejak biokimia, dan oleh karena itu telah diterapkan secara luas untuk penghilangan organik dan nitrogen. Dalam studi ini, RBC digunakan untuk pengolahan limbah domestik sintetis dengan laju pemuatan hidrolik dan organik tinggi guna menunjukkan kinerja biologis. Hasil menunjukkan bahwa RBC mencapai efisiensi pengolahan COD, amonium, TN, dan turbidity sebesar 70,2 %, 95,2 %, 70 %, dan 78,9 %, masing‑masing. Penghilangan nitrogen yang efisien dan peningkatan konsentrasi nitrat menandakan keberadaan bakteri nitrifikasi yang secara aktif memecah senyawa nitrogen melalui proses nitrifikasi. Dengan ini, sistem ini merupakan alternatif yang solid baik untuk limbah domestik maupun industri terdesentralisasi.

Kualitas effluent RBC dioperasikan pada laju pemuatan biokimia (OLR) dan hidrolik (HLR) tinggi menunjukkan keandalan proses.Hasil menunjukkan rata-rata konsentrasi COD, amonium, TN, dan turbidity effluent sebesar 82 ± 6 mg/L, 0,03 ± 0,01 mg/L, 0,75 ± 0,03 mg/L, dan 3,1 ± 0,06 NTU, dengan efisiensi penghilangan masing‑masing 70,19 %, 95,16 %, 70 %, dan 78,86 %.Analisis kebutuhan energi RBC menunjukkan konsumsi energi lebih rendah dibandingkan proses biologis lain (MBR dan SBR).Keunggulan operasional dan konsumsi energi rendah membuktikan efektivitasnya untuk pengolahan limbah domestik.

Penelitian lebih lanjut dapat meneliti variasi tingkat submergensi dan kecepatan rotasi untuk memaksimalkan transfer oksigen dan membentuk zona anoksik yang optimal guna meningkatkan proses denitrifikasi di RBC. Studi berikutnya dapat mengevaluasi media penyerap mikroorganisme dengan permeabilitas tinggi atau bahan komposisi alternatif untuk menambah luas permukaan biofilm dan efisiensi penurunan COD pada beban organik tinggi. Olahraga integrasi RBC dengan sistem membran atau filtrasi pasir dapat diuji untuk mengurangi partikulat dan planktonik yang terlepas, sehingga kualitas effluent menjadi lebih konsisten. Pengujian skala pilot dengan volume batch yang lebih besar dan jangka waktu operasional lebih lama akan membantu menilai stabilitas operasional, konsumsi energi, serta degradasi limbah kotoran dalam kondisi nyata. Analisis suhu operasi dan suhu lingkungan dapat dilakukan untuk mengidentifikasi betul proses yang memengaruhi pertumbuhan mikroba dan transfer nutrisi. Pembinaan model matematika yang menggabungkan variabel biokimia, dinamika biofilm, dan dinamika mass transfer dapat membantu memprediksi kinerja RBC pada beban beragam. Metodologi pemantauan real-time, seperti sensor oksigen terlarut dan menukar energi, dapat diuji sebagai perangkat kontrol otomatis yang efisien. Eksposur jangka panjang terhadap elemen pengotor seperti logam berat atau bahan kimia organik khusus dapat dievaluasi untuk menentukan batas toleransi RBC. Studi perbandingan cost-benefit antara RBC dan teknologi lain dalam skala mikro menambah nilai praktis bagi pemangku kepentingan publik dan swasta. Dengan pendekatan multidisipliner, pendekatan ini dapat mengarah pada penerapan RBC sebagai solusi pengelolaan air limbah yang ramah energi dan berkelanjutan.

  1. Vol 2, No 2 (2017). ijost https v2i2 issue consists articles authors affiliated institutions countries... doi.org/10.17509/ijost.v2i2Vol 2 No 2 2017 ijost https v2i2 issue consists articles authors affiliated institutions countries doi 10 17509 ijost v2i2
File size1000.01 KB
Pages12
DMCAReportReport

ads-block-test