UPIUPI

Indonesian Journal of Science and TechnologyIndonesian Journal of Science and Technology

Model produksi-inventaris yang memadai dan berkelanjutan diharapkan dapat mewakili kasus nyata yang kompleks yang melibatkan biaya bahan bakar, emisi, dan listrik serta multi-material, degradasi kualitas, dan permintaan probabilistik. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan jenis model tersebut untuk menentukan jumlah pengiriman bahan baku (mj), waktu siklus produksi (T), dan jumlah barang jadi yang dikirim (n) untuk memaksimalkan Total Keuntungan yang Diperoleh (ETP). Model yang diusulkan didasarkan pada analisis literatur bibliometrik masalah produksi-inventaris berkelanjutan yang divisualisasikan menggunakan VOSviewer. Selain itu, algoritma optimasi Harris-Hawks (HHO) yang canggih diusulkan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang diidentifikasi dalam optimasi model produksi-inventaris berkelanjutan. Penting untuk dicatat bahwa tiga kasus numerik disediakan untuk mengevaluasi kinerja algoritma. Hasil menunjukkan bahwa metode HHO yang diusulkan lebih unggul daripada Algoritma Genetika (GA) dan Particle Swarm Optimization (PSO) dalam memaksimalkan ETP dan ini berarti lebih baik untuk optimasi ETP. Juga ditemukan dari analisis sensitivitas bahwa peningkatan tingkat degradasi kualitas (k) menyebabkan penurunan ETP dan T.

Penelitian ini mengembangkan model produksi-inventaris berkelanjutan yang memaksimalkan Total Keuntungan yang Diperoleh (ETP) dengan mempertimbangkan biaya bahan bakar, emisi, listrik, multi-material, degradasi kualitas, dan permintaan probabilistik.Selain itu, algoritma Harris-Hawks Optimization (HHO) baru diusulkan untuk mengoptimasi masalah model produksi-inventaris berkelanjutan.Hasil menunjukkan bahwa algoritma HHO dapat mengoptimasi masalah model produksi-inventaris berkelanjutan dan lebih unggul daripada algoritma GA dan PSO dalam memaksimalkan ETP, meskipun memiliki waktu perhitungan yang lebih lama daripada PSO.Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa peningkatan tingkat degradasi kualitas dan standar deviasi permintaan menyebabkan penurunan ETP dan waktu siklus produksi, sementara peningkatan faktor keamanan meningkatkan ETP dan waktu siklus produksi.

Untuk penelitian lanjutan, dapat dilakukan penelitian untuk mengintegrasikan faktor-faktor seperti item cacat dalam proses produksi. Selain itu, perlu dilakukan penelitian untuk mempertimbangkan ketidakpastian waktu pengiriman karena model saat ini hanya mempertimbangkan permintaan, meskipun ketidakpastian waktu pengiriman lebih umum dalam kenyataan. Selain itu, dapat dilakukan penelitian untuk mengevaluasi dampak variasi permintaan yang lebih kompleks, seperti permintaan musiman atau permintaan yang dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti iklan atau promosi. Penelitian juga dapat mengeksplorasi penggunaan teknologi baru, seperti Internet of Things (IoT) atau Big Data, untuk meningkatkan akurasi prediksi permintaan dan optimasi inventaris. Selain itu, dapat dilakukan penelitian untuk mengembangkan model yang dapat diadaptasi untuk berbagai jenis industri, termasuk industri manufaktur, retail, dan layanan. Penelitian juga dapat mengeksplorasi dampak model produksi-inventaris berkelanjutan terhadap lingkungan dan masyarakat, serta cara untuk meminimalkan dampak negatifnya.

File size996.56 KB
Pages26
DMCAReportReport

ads-block-test