UNILAUNILA

Jurnal Sylva LestariJurnal Sylva Lestari

Pemanfaatan hasil hutan untuk menyejahterakan masyarakat desa sekitar hutan harus tetap dijaga kelestariannya. Adanya pengembangan HHBK diharapkan mampu meningkatkan keanekaragaman hasil hutan yang dapat dimanfaatkan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan potensi HHBK oleh Kashuri Wana Agung. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2015 di Desa Sendang Asri dan Sendang Mukti, Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian menggunakan metode teknik observasi dan wawancara dengan kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan HHBK yang berpotensi dikembangkan yaitu petai (Parkia speciosa), pinang (Areca catechu), alpukat (Persea gratissima), jengkol (Pithecellobium lobatum), dan aren (Arenga pinnata). Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengembangan HHBK yaitu luas lahan, kreativitas Kashuri, dan harga pasar. Berdasarkan matriks SWOT diketahui bahwa pengembangan potensi HHBK dapat dilakukan dengan adanya dukungan pemerintah dan pihak terkait (LSM dan Kashuri) berupa pemberian penyuluhan dan pelatihan untuk meningkatkan kreativitas Kashuri Wana Agung dalam mengelola, mengolah dan memasarkan produk HHBK.

Jenis HHBK yang berpotensi dikembangkan oleh Kashuri Wana Agung adalah petai, pinang, alpukat, jengkol, dan aren.Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengembangan HHBK meliputi luas lahan, kreativitas Kashuri, dan harga pasar.Pengembangan potensi HHBK dapat dilakukan melalui penyuluhan dan pelatihan untuk meningkatkan kreativitas Kashuri Wana Agung dalam mengelola, mengolah, dan memasarkan produk HHBK.

Penelitian lanjutan dapat fokus pada pengembangan model agroforestri yang optimal untuk lahan HKm, dengan mempertimbangkan kombinasi tanaman HHBK dan tanaman semusim yang paling menguntungkan secara ekonomi dan ekologi. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi strategi peningkatan kreativitas masyarakat dalam mengolah HHBK menjadi produk bernilai tambah, termasuk analisis pasar dan preferensi konsumen terhadap produk-produk tersebut. Selain itu, perlu diteliti mengenai efektivitas berbagai model kemitraan antara Kashuri Wana Agung dengan pihak pemerintah, LSM, atau swasta dalam mendukung pengembangan HHBK secara berkelanjutan, termasuk akses permodalan, teknologi, dan pemasaran. Dengan demikian, dapat diperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang cara meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan melalui pengelolaan HHBK yang lestari.

File size145.4 KB
Pages11
DMCAReportReport

ads-block-test