UNUSAUNUSA

Journal | Universitas Nahdlatul Ulama SurabayaJournal | Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Kanker prostat (PCA) merupakan penyebab utama kematian terkait kanker pada pria di seluruh dunia. Micro-RNA (miRNA) dianggap sebagai biomarker yang menjanjikan untuk diagnosis, prognosis, dan pilihan pengobatan. Ekspresi miR-141 seringkali mengalami disregulasi dan memengaruhi perkembangan serta progresivitas PCA. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat ekspresi miR-141 sebagai penanda untuk membedakan PCA dari kelainan prostat lainnya, khususnya di Yogyakarta, Indonesia. Sampel jaringan formalin-fixed paraffin-embedded (FFPE) dari tiga kelompok (hiperplasia prostat jinak/BPH, neoplasia intraepitelial prostat derajat tinggi/HGPIN, dan PCA) dengan ukuran sampel masing-masing tujuh sampel digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ekspresi relatif miR-141 pada PCA lebih tinggi dibandingkan kelompok lain dan berbeda secara signifikan (P<0,05). Tingkat ekspresi relatif miR-141 dapat berpotensi menjadi biomarker prognostik pada PCA dan dapat membedakan agresivitas pada kelainan prostat, terutama BPH, HGPIN, dan PCA.

Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat ekspresi miR-141 pada PCA lebih tinggi dibandingkan HGPIN dan BPH, sehingga menunjukkan potensi miR-141 sebagai biomarker prognostik.Temuan ini mengindikasikan bahwa miR-141 dapat membedakan agresivitas pada kelainan prostat seperti BPH, HGPIN, dan PCA.Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi temuan ini dalam populasi yang lebih besar dan mengeksplorasi peran miR-141 dalam pengembangan terapi target yang lebih baik untuk kanker prostat.

Berdasarkan penelitian ini, beberapa saran penelitian lanjutan dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan pemahaman kita tentang peran miR-141 dalam kanker prostat. Pertama, penelitian kohort prospektif yang melibatkan jumlah pasien yang lebih besar diperlukan untuk memvalidasi kemampuan diagnostik dan prognostik miR-141. Hal ini akan memungkinkan kita untuk menentukan apakah miR-141 dapat digunakan untuk memprediksi risiko kekambuhan dan memandu keputusan pengobatan. Kedua, penting untuk menyelidiki mekanisme molekuler yang mendasari disregulasi miR-141 dalam kanker prostat, termasuk mengidentifikasi target hilir spesifik yang dipengaruhi oleh miR-141. Dengan mengungkap jalur ini, kita dapat mengidentifikasi target terapeutik baru untuk intervensi. Ketiga, perlu dilakukan penelitian untuk mengeksplorasi potensi miR-141 sebagai target untuk terapi gen, di mana miR-141 dapat digunakan untuk menekan pertumbuhan tumor dan metastase. Dengan menggabungkan temuan-temuan ini, kita dapat mengembangkan strategi diagnostik dan terapeutik yang lebih efektif untuk kanker prostat, pada akhirnya meningkatkan hasil pasien.

  1. Journal | Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. journal universitas nahdlatul ulama surabaya quick jump... doi.org/10.33086/ijmlst.v4i1.2355Journal Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya journal universitas nahdlatul ulama surabaya quick jump doi 10 33086 ijmlst v4i1 2355
Read online
File size376.08 KB
Pages9
Short Linkhttps://juris.id/p-1w1
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test