UNILAUNILA

Jurnal Sylva LestariJurnal Sylva Lestari

Hutan kota memiliki tingkat paparan tinggi terhadap faktor eksternal seperti polusi udara dan gangguan aktivitas manusia. Akibatnya, pohon tumbang dan kerusakan pohon sering terjadi dan dapat membahayakan penduduk sekitar kota. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesehatan pohon di Hutan Kota Cianjur dan merumuskan strategi manajemen kesehatan pohon. Penilaian kesehatan pohon menggunakan metode Forest Health Monitoring (FHM). Strategi manajemen dirumuskan menggunakan matriks SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Sampling pohon menggunakan plot FHM menentukan sebanyak 534 pohon dari 30 spesies. Hasil menunjukkan bahwa Hutan Kota Cianjur memiliki produktivitas lahan dan keanekaragaman hayati yang tinggi. Kondisi kanopi 86,41% dalam kondisi baik. Hasil menunjukkan bahwa 92,70%, 5,34%, 1,31%, dan 0,56% pohon berada dalam kondisi sehat, ringan, sedang, dan berat rusak, masing-masing. Spesies pohon yang paling banyak mengalami kerusakan adalah Acacia denticulosa. Jenis kerusakan pohon yang paling umum adalah kerusakan daun dan kayu busuk. Hutan Kota Cianjur memberikan manfaat bagi masyarakat sebagai tempat pariwisata alam, olahraga, pendidikan, dan memperluas peluang kerja. Namun, manajemen Hutan Kota Cianjur belum diterapkan secara efektif. Terdapat tiga strategi prioritas untuk meningkatkan manajemen kesehatan pohon di Hutan Kota Cianjur, yaitu melakukan penilaian, evaluasi, dan tindakan terhadap pohon yang rusak, kerja sama masyarakat, dan pengembangan program penguatan institusi serta optimalisasi kolaborasi dan komitmen pemerintah dengan manajer.

Pohon di Hutan Kota Cianjur diklasifikasikan sehat berdasarkan produktivitas lahan, keanekaragaman flora, kondisi kanopi, dan tingkat kerusakan pohon.Produktivitas lahan tergolong tinggi dengan nilai basal area 25,72 m²/ha, indeks keanekaragaman (H = 2,73) menunjukkan lingkungan stabil, dan 86,41% kanopi berada dalam kondisi baik.Sebanyak 92,70% pohon dalam kondisi sehat, 5,34% ringan rusak, 1,31% sedang rusak, dan 0,56% berat rusak, dengan Acacia denticulosa sebagai spesies paling rentan dan kerusakan daun sebagai jenis kerusakan dominan.Manajemen Hutan Kota Cianjur belum efektif dalam pemeliharaan vegetasi, pengelolaan pariwisata, dan aspek institusi, sehingga diperlukan strategi prioritas berupa penilaian dan tindakan terhadap pohon rusak, penguatan kerja sama masyarakat, serta optimalisasi kolaborasi dan komitmen pemerintah dengan manajer.

Penelitian lanjutan dapat mengkaji bagaimana pengaruh perubahan iklim lokal terhadap kerentanan spesies pohon tertentu seperti Acacia denticulosa di hutan kota, dengan memantau pertumbuhan dan tingkat kerusakan selama beberapa tahun secara sistematis. Selain itu, perlu diteliti bagaimana partisipasi aktif masyarakat sekitar melalui program pelatihan dan insentif dapat meningkatkan keberlanjutan pemeliharaan hutan kota, dengan mengukur perubahan perilaku dan keterlibatan komunitas sebelum dan sesudah intervensi. Terakhir, penelitian ini juga dapat mengembangkan model prediktif berbasis data untuk menentukan prioritas tindakan pemeliharaan berdasarkan kombinasi faktor lingkungan, jenis kerusakan, dan kapasitas anggaran pemerintah daerah, sehingga manajemen hutan kota menjadi lebih efisien dan responsif terhadap ancaman nyata yang dihadapi.

  1. Modelling of upper crown exposed to light of Cedrela fissilis (Vell.) open-grown trees by a non-destructive... doi.org/10.1093/forestry/cpw046Modelling of upper crown exposed to light of Cedrela fissilis Vell open grown trees by a non destructive doi 10 1093 forestry cpw046
File size966.92 KB
Pages18
DMCAReportReport

ads-block-test