UPIUPI

Indonesian Journal of Science and TechnologyIndonesian Journal of Science and Technology

Katalis asam padat magnetik turunan jagung tongkol disintesis melalui metode sulfonasi dan proses impregnasi. Dalam proses sulfonasi, H₂SO₄ pekat digunakan sebagai agen aktivasi untuk mendapatkan sifat asam. Larutan sulfat ferri digunakan untuk impregnasi guna menghasilkan perilaku magnetik pada bahan. Katalis asam padat magnetik yang disiapkan memiliki nilai magnetisasi saturasi tinggi sebesar 16,48 emu/g dan keasaman total 1,43 mmol/g. Kinerja katalis dievaluasi dalam reaksi esterifikasi minyak goreng bekas. Hasil terbaik menunjukkan konversi FFA sebesar 86,12% di bawah kondisi reaksi dengan beban katalis 5% dan rasio molar minyak terhadap metanol 1:15 pada suhu 60°C selama 4 jam. Katalis dipisahkan secara magnetik dari larutan reaksi dan menunjukkan kemampuan penggunaan ulang yang baik dengan 61% aktivitas tersisa setelah 5 siklus reaksi berturut-turut. Penelitian ini menghasilkan metode yang menjanjikan untuk mendapatkan katalis karbon berbasis magnetik-sulfonasi dari residu jagung tongkol, dan ekonomis serta ramah lingkungan untuk esterifikasi bahan baku berkualitas rendah serta produksi biodiesel.

Katalis asam padat magnetik turunan jagung tongkol berhasil disintesis melalui proses dua tahap, yaitu sulfonasi dan impregnasi, yang menghasilkan sifat asam dan magnetik pada bahan.Katalis ini menunjukkan kinerja tinggi dalam reaksi esterifikasi minyak goreng bekas dengan konversi FFA mencapai 86,12%, serta kemampuan pemisahan dan penggunaan ulang yang baik.Hasil penelitian ini dapat diperluas untuk pemanfaatan biomassa lain sebagai prekursor karbon dalam pengembangan katalis serupa.

Untuk penelitian lanjutan, penting untuk mengeksplorasi bagaimana cara mengoptimalkan proses sulfonasi dengan variasi suhu dan waktu untuk meningkatkan stabilitas gugus asam pada katalis magnetik, sehingga waktu penggunaan ulang bisa diperpanjang tanpa penurunan aktivitas yang signifikan. Selain itu, penelitian bisa difokuskan pada aplikasi katalis ini dalam reaksi esterifikasi menggunakan biomassa lain seperti sekam padi atau kulit buah kelapa sebagai prekursor karbon, untuk membandingkan kinerja konversi dan efisiensi serta potensinya dalam skala produksi yang lebih besar. Tambahan lagi, sangat menarik untuk menyelidiki pengaruh variasi ukuran partikel katalis atau penambahan komponen lain seperti logam transisi dalam proses impregnasi, guna meningkatkan kekuatan magnetik dan ketahanan terhadap pencucian asam selama siklus reaksi yang berulang, sehingga katalis bisa digunakan dalam berbagai jenis reaksi kimia lainnya di luar esterifikasi minyak goreng bekas. Dengan mengembangkan aspek-aspek ini, penelitian dapat memberikan wawasan baru tentang pemanfaatan limbah biomassa untuk katalis hijau yang lebih efisien dan berkelanjutan.

  1. #kondisi kulit#kondisi kulit
  2. #tropical soil#tropical soil
Read online
File size1.07 MB
Pages16
Short Linkhttps://juris.id/p-7N
DMCAReport

Related /

ads-block-test