UNIKSUNIKS

GREEN SWARNADWIPA : JURNAL PENGEMBANGAN ILMU PERTANIANGREEN SWARNADWIPA : JURNAL PENGEMBANGAN ILMU PERTANIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis pupuk kotoran kambing terhadap pertumbuhan dan produksi jagung pulut (Zea mays ceratina l.). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Benai Kecil, Kecamatan Benai, Kabupaten Kuantan Singingi, selama empat bulan (April-Juli). Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial dengan 9 taraf perlakuan dan 27 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai dosis pupuk kotoran kambing memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter umur panen, dengan perlakuan terbaik pada P8 (40 t ha⁻¹, 6 kg plot⁻¹); sedangkan tidak berpengaruh signifikan pada tinggi tanaman, umur berbunga, berat tongkol, panjang tongkol, maupun diameter tongkol.

Pupuk kotoran kambing memberikan pengaruh signifikan terhadap umur panen jagung pulut, di mana dosis 40 t ha⁻¹ berkontribusi pada umur panen paling cepat 63,16 hari.Dosis tersebut tidak memengaruhi tinggi tanaman, umur berbunga, berat tongkol, panjang tongkol, maupun diameter tongkol secara signifikan.Oleh karena itu, dosis 40 t ha⁻¹ dapat dipertimbangkan sebagai optimal untuk meningkatkan produktivitas jagung pulut pada kondisi tanah PMK.

Pertama, uji kombinasi pupuk kotoran kambing dengan pupuk mineral sintetis dapat menjelaskan apakah terdapat sinergi pengeluaran nutrien yang meningkatkan produktivitas jagung pulut. Kedua, percobaan di berbagai jenis tanah—misalnya tanah loam subur dan tanah podsolik—akan menilai apakah dosis optimal berbeda tergantung kondisi tanah. Ketiga, penelitian jangka panjang diperlukan untuk memantau dampak penggunaan pupuk kotoran kambing terhadap kadar bahan organik, keseimbangan mikroba, dan produktivitas pada putaran tanaman. Keempat, analisis kinetika pelepasan nutrisi kotoran kambing dapat memandu interval aplikasi yang lebih efisien. Kelima, evaluasi pengaruh kombinasi pupuk organik dan kompos pada jagung pulut dapat menambah diversifikasi strategi pemupukan. Keenam, penelitian sistem pertanian terintegrasi (taman potong, greenhouses) akan menguji skala aplikasi praktis. Ketujuh, penggunaan sensor tanah real‑time dapat membantu menyesuaikan dosis secara dinamis. Kedelapan, studi tentang dampak lingkungan, termasuk emisi gas rumah kaca, dapat memastikan keberlanjutan praktik pemupukan ini. Ninth, analisis biaya‑manfaat akan menilai efisiensi ekonomis dari aplikasi kombinasi pupuk tersebut. Tenth, kolaborasi antara petani dan lembaga penelitian dapat mempercepat adopsi praktik pemupukan berkelanjutan.

  1. #pemilihan vendor pupuk organik#pemilihan vendor pupuk organik
  2. #dosis pupuk urea#dosis pupuk urea
Read online
File size648.96 KB
Pages12
DMCAReport

Related /

ads-block-test