STAIALANWARSTAIALANWAR

AL ITQAN: Jurnal Studi Al-Qur'anAL ITQAN: Jurnal Studi Al-Qur'an

Akulturasi adalah proses sosial yang timbul dari suatu kebudayaan tertentu, kemudian dihadapkan dengan unsur‑unsur budaya lain, sehingga unsur‑unsur tersebut dapat diterima tanpa menghilangkan kepribadian budaya sendiri. Penelitian ini difokuskan pada interaksi al‑Quran dengan budaya Jawa, terutama pada prosesi tradisi yang mengalami Islamisasi, yakni tradisi mitoni di Desa Jurug, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dimana al‑Quran dilibatkan dalam pelaksanaannya dalam bentuk pembacaan surah Yusuf dan Maryam. Dengan konsep akulturasi ini, akan dilihat bagaimana al‑Quran masuk dan berinteraksi secara langsung di kehidupan sehari‑hari masyarakat Desa Jurug. Konteks masyarakat Desa Jurug adalah masyarakat terbuka dan ramah akan ragam tradisi termasuk mitoni, sebuah tradisi yang dilestarikan secara turun temurun dengan maksud mendoakan janin yang dikandung ketika sudah berusia tujuh bulan. Bagi masyarakat Desa Jurug, pembacaan surah Yusuf dan Maryam pada tradisi mitoni diyakini sebagai penyambung doa yang akan mendatangkan kebaikan dan keberkahan bagi calon ibu dan bayi yang dikandungnya.

Masyarakat Desa Jurug memperingkan tradisi mitoni dengan membaca Surat Yusuf dan Maryam, praktik yang dianggap memberikan manfaat dan keberkahan.Ajaran ini dipopulerkan oleh Bapak Khoirun dan Ibu Nyai Siti Mukarromah, sehingga Al‑Quran berhasil terintegrasi ke dalam budaya lokal tanpa menghilangkan unsur tradisi Jawa.Akulturasi ini menghasilkan kehidupan budaya yang dinamis dan harmonis.

Penelitian selanjutnya dapat meneliti (1) bagaimana persepsi ibu hamil terhadap efek kesehatan fisik dan psikologis dari pembacaan Surat Yusuf dan Maryam selama mitoni, dengan menggunakan metode survei kuantitatif dan pengukuran indikator kesehatan; (2) perbandingan praktik akulturasi al‑Quran dalam tradisi mitoni antara desa Jurug dan desa lain yang belum mengintegrasikan pembacaan surat, untuk mengidentifikasi faktor‑faktor yang mempengaruhi adopsi atau penolakan, melalui pendekatan etnografi komparatif; (3) analisis peran gender dalam proses akulturasi, khususnya peran tokoh perempuan seperti Ibu Nyai Siti Mukarromah versus tokoh laki‑laki, serta bagaimana dinamika kekuasaan religius memengaruhi keberlanjutan ritual, dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Ketiga studi ini akan memperluas pemahaman tentang dampak sosial‑kultural dan kesehatan dari Islamisasi tradisi Jawa, serta memberi dasar bagi kebijakan budaya‑keagamaan yang inklusif.

Read online
File size870.35 KB
Pages22
DMCAReport

Related /

ads-block-test