STAINIDAELADABISTAINIDAELADABI

El-Adabi: Jurnal Studi IslamEl-Adabi: Jurnal Studi Islam

Karnaval adalah sebuah acara yang diselenggarakan pada waktu tertentu dan dapat berupa skala besar maupun skala kecil. Karnaval dapat dipandang sakral jika berhubungan dengan kepercayaan dan dapat dianggap sebagai tradisi suatu daerah dengan tujuan melestarikan kebudayaan. Pada penelitian yang kaji adalah karnaval yang bertemakan satanic dan diselenggarakan di Brazil. Satanic adalah sekte penyembah iblis. Di Brazil, orang yang menganut satanic sangat sedikit karena mayoritas agama di Brazil adalah agama Katolik. Ada dua pokok permasalah yang akan dikaji, pertama adalah karnaval satanic dalam perspektif pemikiran aqidah Ibnu Qayyim Al-Jawziyyah, dan kedua adalah tanggapan bagaimana kita menyikapi karnaval satanic yang terjadi di Brazil. Acara tersebut menuai banyak kritikan negatif dari masyarakat umum karena setelah karnaval terjadi bencana yang hampir merusak sebagian kota di Brazil. Namun tidak banyak yang mengkritik sisi karnaval tersebut, seperti alasan karnaval diadakan dan mengapa ada parade yang mengangkat tema satanic. Peneliti menggunakan analisa dari pemikiran aqidah Ibnu Qayyim Al-Jawziyyah dalam terjemahan kitabnya Mawaridul Aman Al-Muntaqa min Ighatsatul Lahfan min Masyayidisy Syaithan (Manajemen Qalbu: Melumpuhkan Senjata Syetan. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualiitatif dengan pendekatan deskriptif yang merupakan jenis penelitian dengan proses memperoleh data bersifat apa adanya. Peneliti menyajikan data yang diperoleh dari hasil studi pustaka dan dokumen. Dengan teknik menganalisa data dengan memproses hingga dapat menyajikan kesimpulan. Adapun kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat dua pandangan, yaitu unsur kebudayaan dan aqidah Islam. Menurut unsur kebudayaan, jika memang terkandung nilai-nilai yang menyatukan seperti kerukunan dan keharmonisan maka diperlukan sikap menghormati terhadap budaya tersebut. Namun, jika dilihat dari kacamata aqidah Islam maka festival satanic dapat tergolong merusak aqidah jika ada unsur kesyirikannya seperti penyembahan terhadap syaitan.

Penelitian ini mengkaji fenomena karnaval satanic di Brazil yang memicu kontroversi dan dikaitkan dengan bencana, menekankan pentingnya verifikasi data di tengah informasi media sosial.Fenomena ini dianalisis dari dua perspektif utama.Dari sudut pandang aqidah Islam, festival ini merusak iman jika mengandung kesyirikan seperti penyembahan setan, namun dari segi kebudayaan, jika menyatukan masyarakat, ia perlu dihormati.

Penelitian selanjutnya dapat memperdalam pemahaman kita mengenai fenomena karnaval satanic di Brazil dengan menjelajahi beberapa dimensi yang lebih luas. Pertama, penting untuk mengkaji lebih jauh bagaimana komunitas agama mayoritas di Brazil, seperti umat Katolik, merespons dan menafsirkan adanya elemen satanisme dalam karnaval yang secara tradisional memiliki akar religius Prapaskah; apakah ada perbedaan pandangan teologis atau sosiologis yang signifikan dibandingkan dengan perspektif aqidah Islam yang telah dibahas dalam studi ini. Studi ini bisa menganalisis dinamika toleransi dan koeksistensi antar-keyakinan dalam ruang publik festival budaya, untuk memahami batas-batas penerimaan dan penolakan dalam masyarakat multireligius. Kedua, mengingat peran kuat media sosial dalam membentuk narasi dan persepsi publik terhadap karnaval ini, penelitian lanjutan dapat meneliti secara mendalam bagaimana pemberitaan dan viralitas di platform digital memengaruhi pemahaman masyarakat lokal maupun internasional, khususnya di negara-negara mayoritas Muslim, terhadap acara tersebut; apakah ada polarisasi opini yang terjadi dan bagaimana hal itu dapat membentuk citra budaya suatu negara. Analisis perbandingan liputan media dari berbagai sudut pandang akan sangat berharga untuk mengungkap bias dan konstruksi realitas. Ketiga, disarankan untuk mengadopsi pendekatan interdisipliner yang menggabungkan antropologi budaya, sosiologi agama, dan studi komunikasi untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang karnaval. Ini termasuk menelusuri akar sejarah dan evolusi festival secara detail, menganalisis ekspresi identitas subkultur (seperti gothic dan metal) melalui ritual karnaval, serta menginvestigasi bagaimana festival ini menjadi arena negosiasi antara tradisi kuno, modernitas perkotaan, dan pluralitas keyakinan. Dengan demikian, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih kaya dan nuansa tentang kompleksitas budaya dan religius yang melingkupi karnaval ini.

Read online
File size349.04 KB
Pages18
DMCAReport

Related /

ads-block-test