UNIKUUNIKU

Prosiding FahutanProsiding Fahutan

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan keanekaragaman dan populasi spesies tumbuhan berdasarkan arah lereng serta ketinggian dengan menggunakan metode plot. Pengambilan data dilakukan pada tingkat bibit (seedling), pohon muda (sapling), dan pohon pole dengan ukuran plot masing‑masing 2 × 2 m², 5 × 5 m², dan 10 × 10 m², serta plot utama berukuran 20 × 20 m² untuk tingkat pohon dewasa. Analisis data menggunakan metode analisis vegetasi meliputi perhitungan frekuensi, densitas, dominansi, nilai relatif, Indeks Nilai Penting (IVI), dan indeks diversitas spesies (H). Hasil menunjukkan bahwa strata pertumbuhan pohon tertinggi dan jumlah spesies terbanyak terdapat pada lereng utara, sedangkan jumlah bibit dan pohon muda tertinggi berada pada lereng barat. Spesies dominan pada lereng barat dan selatan adalah Murraya paniculata Jack (IVI = 125,42) dan Maesopsis eminii Engl. (IVI = 124,64), sementara pada lereng timur dan utara spesies dominan adalah Pinus merkusii Jungh. (IVI = 80,56 dan 130,75). Indeks diversitas pada lereng timur dan utara termasuk kategori tinggi dengan nilai rata‑rata > 3, sedangkan pada lereng barat hanya berada pada kategori sedang dengan nilai ≤ 2.

Berdasarkan observasi dan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa.(1) strata pertumbuhan pohon tertinggi ditemukan pada lereng utara dengan 1478 individu dan 87 spesies.tingkat bibit dan pohon muda tertinggi berada pada lereng barat dengan masing‑masing 305 dan 385 individu.(2) Indeks Nilai Penting (IVI) pada lereng barat dan utara didominasi oleh Murraya paniculata Jack (IVI = 125,42) serta Maesopsis eminii Engl.sedangkan pada lereng timur dan utara dominan Pinus merkusii Jungh.(3) Indeks diversitas pada lereng timur dan utara termasuk dalam kategori tinggi dengan nilai rata‑rata > 3, sementara pada lereng barat berada pada kategori sedang dengan nilai ≤ 2.

Penelitian lanjutan dapat meneliti (1) bagaimana variasi jenis tanah pada tiap lereng mempengaruhi Indeks Nilai Penting (IVI) dan dominansi spesies, dengan mengumpulkan data kimia tanah dan menghubungkannya pada pola distribusi spesies; (2) melakukan pemantauan jangka panjang terhadap dinamika regenerasi pohon pada semua strata pertumbuhan selama minimal sepuluh tahun, untuk mengidentifikasi tren perubahan jumlah bibit dan sapling serta faktor‑faktor yang mempengaruhi keberlanjutannya; (3) mengevaluasi dampak aktivitas pertanian masyarakat pada keragaman spesies dan indeks Shannon di lereng barat dan selatan, melalui perbandingan area yang dikelola secara tradisional dengan area yang masih alami, serta menguji strategi konservasi yang dapat meminimalkan penurunan keanekaragaman. Penelitian‑penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara kondisi lingkungan, tekanan manusia, dan keberlanjutan ekosistem hutan dataran rendah, serta menghasilkan rekomendasi praktis bagi pengelolaan hutan yang berkelanjutan.

  1. #hutan dataran rendah#hutan dataran rendah
Read online
File size468.2 KB
Pages8
DMCAReport

Related /

ads-block-test