CERICCERIC
Jurnal Keperawatan IndonesiaJurnal Keperawatan IndonesiaThalasemia ß termasuk penyakit yang memerlukan pengobatan dan perawatan yang berkelanjutan. Hal tersebut berdampak terhadap kualitas hidup anak. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan menjelaskan faktor yang memengaruhi kualitas hidup anak dengan thalasemia beta mayor. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 84 responden yang berasal dari dua rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara kualitas hidup dengan kadar Hb pre-transfusi (p= 0,003, α= 0,05), dukungan keluarga (p= 0,003, α= 0,05) dan penghasilan (p= 0,046, α= 0,05). Hasil multivariat didapatkan bahwa kadar Hb pre-transfusi merupakan faktor yang paling memengaruhi kualitas hidup anak. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan waktu yang lebih lama dan mengembangkan variabel-variabel lain yang belum diteliti.
Rata-rata kualitas hidup subyek penelitian ini adalah 58,61.Dari masing-masing domain dapat dilihat, fungsi emosi 57,61 dan fungsi sekolah 54,52, nilainya dibawah rata-rata nilai kualitas hidup populasi normal, sedangkan fungsi fisik 60,86 dan fungsi sosial 61,46 nilainya diatas nilai kualitas hidup populasi normal.Faktor yang memengaruhi kualitas hidup anak adalah penghasilan keluarga, Hb Pretransfusi dan dukungan keluarga dengan faktor yang paling berpengaruh adalah kadar Hb Pretransfusi.
Berdasarkan penelitian ini, terdapat beberapa saran penelitian lanjutan yang dapat dikembangkan. Pertama, perlu dilakukan penelitian longitudinal untuk mengamati perubahan kualitas hidup anak thalasemia beta mayor dalam jangka waktu yang lebih panjang, sehingga dapat diketahui pola perkembangan kualitas hidup dan faktor-faktor yang memengaruhi perubahan tersebut. Kedua, penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi peran intervensi psikososial, seperti konseling keluarga dan kelompok dukungan sebaya, dalam meningkatkan kualitas hidup anak thalasemia beta mayor dan mengurangi dampak psikologis yang mungkin timbul akibat penyakit kronis ini. Ketiga, penting untuk meneliti pengaruh faktor lingkungan, seperti akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dan dukungan sosial dari komunitas, terhadap kualitas hidup anak thalasemia beta mayor, karena faktor-faktor ini dapat menjadi penentu penting dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.
| File size | 293.51 KB |
| Pages | 10 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
MARANATHAMARANATHA Untuk gambaran stadium penyakit, 618 pasien stadium lanjut lokal dan high grade (grade III) sebanyak 732 pasien. Gambaran histopatologi pasien didapatkanUntuk gambaran stadium penyakit, 618 pasien stadium lanjut lokal dan high grade (grade III) sebanyak 732 pasien. Gambaran histopatologi pasien didapatkan
MARANATHAMARANATHA Sonografi menunjukkan lesi kistik bersepta, dan pemeriksaan barium memperlihatkan adanya cacat pengisian. Pasien kemudian menjalani operasi eksplorasiSonografi menunjukkan lesi kistik bersepta, dan pemeriksaan barium memperlihatkan adanya cacat pengisian. Pasien kemudian menjalani operasi eksplorasi
UNIVMEDUNIVMED Penurunan rata-rata indeks SCORAD pada kelompok probiotik adalah 40,4%, jauh lebih tinggi daripada kelompok kontrol 25,2%. Skor kebutuhan untuk mengobatiPenurunan rata-rata indeks SCORAD pada kelompok probiotik adalah 40,4%, jauh lebih tinggi daripada kelompok kontrol 25,2%. Skor kebutuhan untuk mengobati
CERICCERIC Instrumen yang digunakan adalah instrumen budaya organisasi dan kinerja yang telah dimodifikasi. Sebanyak 79,6% perawat pelaksana mempersepsikan kinerjanyaInstrumen yang digunakan adalah instrumen budaya organisasi dan kinerja yang telah dimodifikasi. Sebanyak 79,6% perawat pelaksana mempersepsikan kinerjanya
Useful /
MARANATHAMARANATHA Kasus ini fokus pada sifat modulasi otonom dan antiaritmia dari agen anestesi pada disfungsi neurokardiogenik yang terkait PSA dan menekankan perlunyaKasus ini fokus pada sifat modulasi otonom dan antiaritmia dari agen anestesi pada disfungsi neurokardiogenik yang terkait PSA dan menekankan perlunya
MARANATHAMARANATHA Kedua terapi diberikan secara terpisah dengan dosis sitikolin 500–1. 000 mg/hari dan pirasetam 4,8–9,6 g/hari selama 7–14 hari perawatan. AnalisisKedua terapi diberikan secara terpisah dengan dosis sitikolin 500–1. 000 mg/hari dan pirasetam 4,8–9,6 g/hari selama 7–14 hari perawatan. Analisis
RIVERSTUDIESRIVERSTUDIES Penelitian antropologis ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara pengetahuan lokal dan inovasi teknologi penangkapan ikan di Kabupaten Banjar.Penelitian antropologis ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara pengetahuan lokal dan inovasi teknologi penangkapan ikan di Kabupaten Banjar.
UNIVMEDUNIVMED Pada akhirnya, apakah intervensi yang ditargetkan untuk individu berisiko tinggi dapat dilakukan atau tidak, sangat bergantung pada konteks lokal, sepertiPada akhirnya, apakah intervensi yang ditargetkan untuk individu berisiko tinggi dapat dilakukan atau tidak, sangat bergantung pada konteks lokal, seperti