ACTAMEDINDONESACTAMEDINDONES

Acta Medica IndonesianaActa Medica Indonesiana

Latar belakang: Adiponektin, hormon yang disekresikan oleh adiposit yang berperan pada homeostasis energi dan memiliki efek antiinflamasi, antioksidan, endothelium serta efek protektif terhadap endotelium dan miokard dengan fungsi regulasi yang positif terhadap mikrosirkulasi koroner. Meskipun secara fisiologis peran adiponektin masih belum diketahui secara pasti,namun adiponektin berperan pada proses inflamasi atau metabolisme lipid, yang berkontribusi terhadapa proses aterosklerosis. Pada studi ini, kami melakukan evaluasi kadar konsentrasi adiponektin pada pasien CAD, aliran darah lambat dan subjek sehat. Metode: penelitian ini dilakukan dengan design cross-sectional yang melibatkan 30 pasien CAD, 30 pasien SCF dan 30 pasien subjek sehat dari Desember 2017-Februari 2018 di RSUD dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh, Indonesia. Kadar plasma adiponektin di ukur dengan menggunakan alat immunosorbent enzyme-linked (ELISA) sesuai dengan spesifikasi alat. Hasil: terdapat hasil yang signifikan bermakna secara statistik di antara subjek CAD, SCF dan subjek sehat dalam hal usia, jenis kelamin, tekanan darah sistolik, kolesterol total, trigliserida dan kreatinin dengan p<0,001. Rerata kadar konsentrasi adiponektin pada pasien CAD secara signifikan menunjukkan nilainy yang lebih rendah dibandingkan pasien dengan SCF dan subjek sehat (CAD 3,40 (0,87) μg/ml; SCF 4,58 (2,32) μg/ml; subyek sehat 5,65 (4,87) μg/ml; P<0,001). Kesimpulan: penelitian ini menunjukkan kadar plasma adiponektin yang rendah merupakan molekul penting yang berhubungan dengan aterosklerosis. Kadar plasma adiponektin mungkin berhubungan dengan peran terjadinya patofisiologi dari penyakit kardiovaskular baik pasien CAD dan CSF.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adiponektin plasma adalah molekul penting yang terkait dengan aterosklerosis, dan berdasarkan data yang diperoleh, kadar adiponektin adalah yang terendah pada kelompok CAD.Temuan ini mungkin memiliki implikasi penting untuk memahami peran fisiopatologis penyakit kardiovaskular pada pasien CAD dan CSF, serta untuk pengembangan strategi terapeutik.

Penelitian ini telah mengungkap hubungan penting antara kadar adiponektin plasma yang rendah dengan penyakit arteri koroner (CAD) dan aliran darah lambat (CSF), menunjukkan perannya dalam proses aterosklerosis. Untuk memperkaya pemahaman, ada beberapa arah penelitian lanjutan yang dapat dipertimbangkan. Pertama, disarankan untuk melakukan studi dengan jumlah peserta yang lebih besar dan melibatkan berbagai pusat penelitian. Ini akan memastikan hasil yang lebih representatif dan dapat digeneralisasi, meningkatkan validitas temuan tentang kadar adiponektin dalam populasi yang lebih luas. Kedua, penggunaan teknik pencitraan canggih seperti ultrasonografi intravaskular (IVUS) di masa depan akan sangat berharga. Dengan IVUS, peneliti dapat secara langsung memvisualisasikan perubahan aterosklerotik pada arteri koroner dan menghubungkan tingkat keparahan plak dengan konsentrasi adiponektin, memberikan bukti fisik yang kuat. Ketiga, sangat penting untuk menyertakan pengukuran indikator inflamasi tambahan, seperti protein C-reaktif (CRP) atau sitokin pro-inflamasi, bersamaan dengan kadar adiponektin. Memahami interaksi antara adiponektin yang memiliki efek antiinflamasi dan penanda inflamasi lainnya akan memberikan gambaran komprehensif tentang mekanisme patofisiologi penyakit kardiovaskular. Terakhir, desain penelitian longitudinal akan menjadi kunci untuk melacak perubahan kadar adiponektin seiring waktu dan mengevaluasi bagaimana perubahan ini memprediksi perkembangan penyakit jantung, atau dampak intervensi pada kadar adiponektin dan hasil klinis, yang krusial untuk pengembangan strategi pencegahan dan pengobatan yang lebih efektif.

File size426.15 KB
Pages6
DMCAReportReport

ads-block-test