UIGMUIGM
Jurnal Abdimas MandiriJurnal Abdimas MandiriKomunitas Sinergi Tukang yang berdomisili di Kecamatan Menes dan sekitarnya, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang berada di bawah arahan Mitra PT. Tunas Lima Warna, masih belum secara optimal memahami keberadaan Kecamatan Menes terhadap zonasi gempa serta pemilihan jenis struktur pondasi di daerah rawan gempa secara tepat. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan pelatihan dan praktik langsung dalam memilih jenis pondasi, merakit tulangan pondasi, memilih tipe material, dan menerapkan metode pengecoran yang sesuai dengan standar SNI 1726:2019 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung. Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan Mitra yang memfasilitasi pelatihan dan praktik struktur pondasi ramah gempa, meliputi penyajian materi pelatihan dilanjutkan dengan praktik lapangan berupa pembuatan struktur pondasi bangunan rumah sederhana, mulai dari pemotongan besi, pembengkokan dan perakitan pembesian yang memenuhi standar SNI, hingga pengecoran beton menggunakan concrete mixer. Seluruh tahapan pekerjaan dilakukan bersama Komunitas Sinergi Tukang binaan Mitra. Kegiatan Pengabdian Masyarakat melalui pelatihan dan praktik pembangunan struktur pondasi ini meningkatkan pengetahuan komunitas tukang mengenai cara memilih dan memasang struktur pondasi yang ramah gempa, sehingga meningkatkan keahlian dan profesionalisme mereka. Hasil survei melalui kuesioner sebelum dan sesudah pelatihan menunjukkan peningkatan kompetensi pemahaman komunitas tukang sebesar 53%. Peserta pelatihan menyatakan kepuasan terhadap kegiatan ini dan berharap adanya kelanjutan kegiatan serupa dengan materi pelatihan berbeda di tahun-tahun mendatang agar lebih banyak tukang bangunan yang dapat terlibat.
Kegiatan pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan tukang bangunan dalam pemahaman gempa bumi, teknik pelaksanaan konstruksi pondasi, dan pembuatan campuran beton sesuai standar bangunan tahan gempa berdasarkan SNI.Metode pelatihan praktis dan langsung diterapkan di lapangan terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta, dengan peningkatan kompetensi rata-rata sebesar 53%.Kolaborasi antara perguruan tinggi, mitra industri, dan komunitas lokal membuka peluang pengembangan pelatihan lanjutan dan sertifikasi kompetensi, sebagai strategi berkelanjutan untuk meningkatkan mutu konstruksi di daerah rawan gempa seperti Pandeglang.
Pertama, perlu diteliti efektivitas model pelatihan daring atau hybrid (daring dan luring) untuk menjangkau lebih banyak tukang di berbagai wilayah terpencil di Pandeglang dan sekitarnya, mengingat kendala geografis dan mobilitas peserta. Kedua, perlu dikembangkan studi tentang penerapan bahan bangunan lokal yang ramah gempa namun terjangkau, untuk dievaluasi kekuatan strukturalnya dan kelayakannya digunakan secara luas oleh tukang setempat. Ketiga, perlu dilakukan penelitian tindak lanjut mengenai dampak jangka panjang pelatihan terhadap kualitas bangunan yang dibangun oleh tukang peserta, termasuk tingkat kerusakan saat terjadi gempa kecil, untuk mengevaluasi sejauh mana prinsip konstruksi tahan gempa benar-benar diterapkan di lapangan. Penelitian-penelitian ini dapat saling melengkapi untuk membangun sistem peningkatan kapasitas tukang yang lebih luas, berkelanjutan, dan terukur. Pendekatan pelatihan yang lebih inklusif dan kontekstual perlu dikaji agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan kelompok tukang berbeda, termasuk perempuan atau pemula dalam bidang konstruksi. Integrasi pelatihan dengan program sertifikasi resmi juga perlu dieksplorasi sebagai insentif profesional bagi tukang. Dengan model pelatihan yang terus berkembang dan berbasis bukti, diharapkan dapat terbentuk ekosistem konstruksi yang lebih tangguh di daerah rawan bencana.
| File size | 779.72 KB |
| Pages | 11 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
UIGMUIGM Abad ke-21 ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan.Abad ke-21 ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan.
UIGMUIGM Hasil kegiatan menunjukkan keberhasilan signifikan, tercermin dari tingginya antusiasme mitra. Kualitas dan kapasitas produksi meningkat sekitar 50%, dariHasil kegiatan menunjukkan keberhasilan signifikan, tercermin dari tingginya antusiasme mitra. Kualitas dan kapasitas produksi meningkat sekitar 50%, dari
UIGMUIGM Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, merupakan salah satu wilayah endemis dengan beban kasus tinggi di Indonesia. Kegiatan pengabdian masyarakat iniKabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, merupakan salah satu wilayah endemis dengan beban kasus tinggi di Indonesia. Kegiatan pengabdian masyarakat ini
UIGMUIGM Pelatihan pengolahan data asuhan kebidanan berbasis data mining dengan RapidMiner bagi mahasiswa tingkat akhir bertujuan untuk meningkatkan keterampilanPelatihan pengolahan data asuhan kebidanan berbasis data mining dengan RapidMiner bagi mahasiswa tingkat akhir bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
Useful /
UIGMUIGM Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan oleh tim dosen Universitas AKPRIND Indonesia dan LPK Frasta Era Teknologi Cemerlang tentang pelatihan peneranganKegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan oleh tim dosen Universitas AKPRIND Indonesia dan LPK Frasta Era Teknologi Cemerlang tentang pelatihan penerangan
UIGMUIGM Guru masih dominan menggunakan metode ceramah, sementara siswa kurang mendapatkan latihan soal yang memadai, sehingga berdampak pada rendahnya pemahamanGuru masih dominan menggunakan metode ceramah, sementara siswa kurang mendapatkan latihan soal yang memadai, sehingga berdampak pada rendahnya pemahaman
UMMUMM Tantangan seperti koordinasi antarlembaga yang lemah, keterbatasan partisipasi masyarakat, dan perlindungan produk unggulan yang tidak memadai semakinTantangan seperti koordinasi antarlembaga yang lemah, keterbatasan partisipasi masyarakat, dan perlindungan produk unggulan yang tidak memadai semakin
UMMUMM Penelitian ini memprovokasi gagasan bahwa regulasi ketenagakerjaan di Indonesia bekerja lebih seperti alat kontrol daripada instrumen pemberdayaan. DenganPenelitian ini memprovokasi gagasan bahwa regulasi ketenagakerjaan di Indonesia bekerja lebih seperti alat kontrol daripada instrumen pemberdayaan. Dengan