ILOMATAILOMATA

Ilomata International Journal of Tax and AccountingIlomata International Journal of Tax and Accounting

Lingkungan bisnis ritel saat ini mengalami turbulensi yang menyebabkan banyak perusahaan berupaya mengurangi dampak kerugian yang lebih besar. Penurunan pendapatan menjadi masalah utama dan berpotensi menimbulkan kebangkrutan pada perusahaan ritel di masa depan. Penelitian ini menganalisis perusahaan ritel yang mengalami penurunan kinerja yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan model Altman Z‑Score dan Springate untuk menghitung potensi kebangkrutan. Hasil diskusi menunjukkan bahwa perusahaan publik ritel memiliki potensi kebangkrutan, khususnya PT Modern International, baik melalui model Altman Z‑Score maupun Springate. Informasi mengenai potensi kebangkrutan tidak diungkapkan dalam laporan tahunan, sehingga disarankan kepada pemangku kepentingan agar penerbit baru wajib menyertakan informasi tersebut dalam laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan setiap tahun untuk memastikan keakuratan dan kredibilitas kondisi perusahaan.

Berdasarkan hasil perhitungan, model Altman Z‑Score mengidentifikasi satu perusahaan, PT Modern International, berpotensi bangkrut, sedangkan model Springate mengidentifikasi tiga perusahaan, yaitu PT Matahari Putra Prima, PT Modern International, dan PT Hero, sebagai berpotensi bangkrut.Laporan keuangan tahunan perusahaan publik tidak mengungkapkan potensi kebangkrutan, yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi investor dan pemangku kepentingan.Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperluas analisis dengan membandingkan berbagai jenis perusahaan serta mengembangkan parameter khusus yang ditetapkan oleh regulator seperti OJK.

Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi sejauh mana model Altman Z‑Score dan Springate dapat diterapkan pada sektor selain ritel, seperti manufaktur atau jasa, dengan menguji akurasi prediksi kebangkrutan dan menyesuaikan parameter model untuk karakteristik sektor masing‑masing. Selanjutnya, dapat dikembangkan sistem peringatan dini yang mengintegrasikan rasio keuangan dengan indikator non‑keuangan, seperti tata kelola perusahaan dan sentimen pasar, untuk meningkatkan kemampuan prediksi kebangkrutan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ketiga dapat menilai efektivitas kebijakan OJK yang mewajibkan pengungkapan indikator risiko kebangkrutan dalam laporan tahunan, dengan menganalisis perubahan perilaku investor serta stabilitas pasar setelah penerapan regulasi tersebut. Dengan menggabungkan ketiga pendekatan ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang faktor‑faktor yang memicu kebangkrutan dan memberikan dasar yang kuat bagi pembuat kebijakan dalam merumuskan regulasi yang lebih proaktif. Hasilnya diharapkan dapat memperkuat transparansi pasar dan melindungi kepentingan semua pemangku kepentingan.

  1. #model tata kelola#model tata kelola
  2. #model springate#model springate
File size202.76 KB
Pages6
DMCAReportReport

ads-block-test